Newest Post

Langit dan Hujan

| Rabu, 28 September 2016
Baca selengkapnya »
Maka ketika aku memutuskan untuk menyerah, seberapa keraspun kau menolaknya, tetap saja sia-sia. Karena semua sudah berhenti. Aku tak akan lagi berjuang, aku tak akan lagi memikirkan sebab-akibat, aku tak akan lagi mencari-menemukan, aku berhenti. Mengistirahatkan otak dan tubuhku meski hanya sekedar merindu. Hanya mungkin, serentetan do'a yang berkenan mampir di penghujung malam. Sudahlah... Aku sudah berhenti.

Hei.. Semenyakitkannya sebuah perasaan, tentu masih ada sedikit ruang untuk ia bernafas. Percayalah pada waktu yang akan menyembuhkan segalanya, termasuk ketika aku pernah sengaja menyakitimu. Percaya, bahwa memang masadepanmu bukan apa yang sekarang di depanmu sekarang ini, sebaliknya ia berada di ribuan mil jauhnya. Hanya.. Percaya saja.

Kututup semua pertanyaanmu yang berulangkali tak pernah kujawab, karena sesungguhnya menyakitimu adalah hal terakhir yang kuinginkan. Tapi lihatlah bagaimana takdir mempermainkan kosakata yang akhirnya terungkap dengan cara yang tak semestinya. Dan disinilah aku terdiam dengan rasa penyesalan paling dalam yang pernah kupunya. Dan kau apa kabar? Maaf.

Perasaan memang rumit, bagaimanapun kau menafsirkannya, tetap saja perasaan tak pernah tepat untuk ditebak, sama seperti perasaanmu sekarang ini, apa ia memang biasa saja, apa ia terluka.. Aku tak pernah tau, matamu boleh saja berbohong, mulutmu apalagi, tapi bagaimana dengan perasaan? Aku tak yakin perasaanmu bisa berbohong, maka untuk sekali ini saja aku minta maaf, aku sudah tak lagi berhak untuk ikut merasakan seperti apa perasaanmu, karena kau dan aku tak pernah menjadi kita. 

Seperti kau yang suka melihat langit dan aku yang melihat hujan. Ia tidak akan pernah bertemu.


Langit dan Hujan

Posted by : la plui
Date :Rabu, 28 September 2016
With 0komentar

Dandelion

| Minggu, 18 September 2016
Baca selengkapnya »
Aku penikmat seni, penyuka hujan, penggemar sastra, pemelihara mimpi, dan pencinta hewan, jadi bagian mana yang kau tak suka dariku...? 
Anak-anak..? Well aku memang menyukainya kalau kau tak lupa, aku juga suka berlama-lama memandang senja, memandang sepanjang horizon yang tertangkap mata, mengintai malam hanya bertemu bulan, atau menunggui pagi bersama kawan kawan kecilku... Lalu bagian mana yang kau tak suka? Bisakah kau keraskan suaramu? Biar aku bisa mendengarnya dengan jelas, jadi aku bisa melakukan sesuatu dengan diriku...

Apa aku peduli? Tentang bisik-bisikmu di belakang punggung yang hampir-hampir terdengar seperti suara kaset rusak yang dipaksa memutar berulang-ulang? Kadang sedikit menusuk, tapi tak apa, aku masih baik-baik saja, dan seterusnya aku akan baik-baik saja. Tak peduli kau bicara apa, tak peduli kau melakukan apa saja, urusi dirimu sendiri.. Karena ilmu terapan sekarang jarang menjadi terapan. 

Ini tulisanku, bukan tentangmu, bukan tentangku, hanya sebuah kehidupan kecil yang kuhidupkan melalui rangkaian kata, bukan membicarakanmu, bukan membicarakanku, bukan juga mereka, jadi bagian mana yang kau merasa sangat terganggu dengan itu? Aku bahkan tak tertarik sedikitpun menulis tentangmu. Like seriously..? Aku masih punya ribuan kata yang tersimpan dalam kotak usangku, lalu untuk apa..?

Ini bukan karya sastra memang, tapi bisakah kusebut ini tangga pertama untuk bisa menyentuhnya? Karena bisa saja kau membunuhnya dalam hitungan detik meski harus berhari-hari aku menghidupkannya sebelum itu. Well.. Tapi itu takkan terjadi, karena aku tetap menulis, membaca apa saja yang bisa dibaca, mengamati apa saja yang bisa ditangkap mata, mendengarkan apapun yang bisa didengarkan, bukankah pengetahuan lebih luas cakupannya dibandingkan harfiahnya?

Aku bukan seperti alap-alap yang semakin berkurang ketika aku menunggunya di pagi hari maupun sore hari, karena aku lebih mirip dandelion.

Dandelion

Posted by : la plui
Date :Minggu, 18 September 2016
With 0komentar

Arjuna

| Rabu, 14 September 2016
Baca selengkapnya »
Aku penikmat seni, namun aku bukan orang seni. Barangkali kau masih mengigatku lekat, pada selaksa senja penghantar cinta kita yang sesaat...


Orang bilang aku bisa jadi gila kalau terlalu mencintaimu, apa peduliku, terkaan seperti itu sudah terlalu biasa mampir di telingaku, ingin rasanya aku mengumpat, lalu aku mengingatnu, kau tak pernah suka bila aku mulai mengumpat. Selamatlah mereka...

Setelah lama kuperhatikan, kau memang seperti Arjuna, dalam dua gengaman bidadari seperti srikandi, bah.. Kau merayuku dengan mengatakan akulah Sembadra, lelucon macam apa ini, mengatasnamakan pembenaran dengan dongeng ala pewayangan, aku tak pernah sudi kau samakan dengan Sembadra.. Aku ingin Bhisma.

Namun siapa yang bisa menolak pesona Arjuna? Meski Abimanyu selalu setia berada di sampingmu. Barangkali saat itu kau khilaf, dibutakan oleh hasrat sesaat yang memang lekat pada pesona sang kerub. Lalu Langit mengutuk namamu...

Hei... Lupakan saja, bukankah kau Arjuna? Arjuna...


Arjuna

Posted by : la plui
Date :Rabu, 14 September 2016
With 0komentar

Membuatmu jatuh cinta kepadaku

| Kamis, 01 September 2016
Baca selengkapnya »
Kali ini biarlah aku menyapa malam, yang dibungkus dengan rintik hujan. Tentu saja itu hanya terjadi di Kotamu, sedang disini malam diselingi oleh dengkuran jangkirk, karena barangkali setelah ini aku jarang berkunjung, barangkali setelah semuanya terjadi aku bukanlah aku yang sama lagi, jadi ijinkan aku sebentar menyapa malam, menghayati belaian-belaian angin bercampur aroma rumput, menjernihkan situasi, bukan maksudku menjernihkan pikiran yang semakin lama semakin mengikis habis tubuhku. Aku rindu.

Tak dipungkiri, perasaan takut itu ada, sedikit demi sedikit bercokol tanpa tahu diri menyusup dalam hati. Sungguh tidak sopan, maka ketika semuanya menghampiriku hal pertama yang terlintas adalah 'bagaimana cara mengubahmu?'

Dan satu-satunya cara yang berhasil kutemukan adalah 'membuatmu jatuh cinta kepadaku'

Membuatmu jatuh cinta kepadaku

Posted by : la plui
Date :Kamis, 01 September 2016
With 0komentar

Back Off-Moving forward

| Selasa, 28 Juni 2016
Baca selengkapnya »
Dia menemukannya...

Well... sedikit berharap malam ini hujan turun, mempersilahkanya mengunjungi bumi yang baru sesaat beristirahat, membiarkannya basah, menghapus jejak, menghapus kenangan, menghapus segala sesuatu yang sampai sekarang masih begitu berarti. Namun semesta tidak mengijinkannya, mungkin ingin sedikit bermain-main, menuntaskan petak umpet yang kami mainkan selama ini. Biarkan aku menyalahkan diriku sendiri, sebelum orang lain melakukannya, karena itu akan semakin menyakitkan. Permainan ini terlalu bertele-tele, atau mungkin terlalu memusingkan sehingga dia memutuskan untuk berhenti, bukan beristirahat, namun berhenti. Itu artinya tidak ada lagi "mencari" atau tidak ada lagi "menemukan". Jadi katakanlah berakhir, sepihak...? bukan, karena sebenarnya permainan ini tidak ada yang memulai, ia ada karena ketidaksengajaan, lalu mengapa dia menegaskan berhenti ketika sebenarnya tidak ada yang memulai? 

Dia menemukannya...

Aku terpekur, merenung, menginsyafi. Aku ingin juga melangkah, namun kakiku bergetar hebat sebelum satu langkahpun berhasil kulakukan, Lalu aku kembali terdiam, undakan tangga itu begitu tinggi, aku masih menatap nyalang. "ini berakhir.. sudah berakhir" gumamku. Bagaimana bisa aku terlihat begitu lemah ketika ada begitu banyak uluran tangan yang memegangku. Langkah kakiku kembali mundur untuk kesekian kalinya. Ini memang bodoh, namun aku masih butuh pegangan agar aku tidak lagi gemetar. Menyusup di balik lemari adalah ide terbaik yang terlintas, menyisipkan tubuhku pada gantungan baju-baju yang terlihat hangat di musim dingin ini, namun tak akan sehangat hatiku. Apa aku menyebutnya..? sedikit dingin, namun aku justru menyukainya, entah butuh berapa tahun lagi untuk kembali menghangatkannya, hei... semesta..tak bisakah sekali ini saja berdamai denganku, ini memang bukan apa-apa tapi setidaknya berikan sedikit kekuatan untuk kaki-kaki kecilku ini... Um...well, tidak begitu kecil memang, tapi sedikit gemetaran. Dan aku kembali merenung. Entah untuk apa, namun aku ingin menemukan sesuatu.  

Aku menatap jauh kedepan. Menebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya, Apakah sama yang kulihat sekarang ini?. Fatamorgana. Salahkan aku ketika aku menatapnya di siang hari, namun setelah sepanjang ini aku merenung, aku sudah memutuskan. Aku juga akan melangkah. Pergi dari sebuah kubangan menakjubkan kepada hal yang kuharap akan lebih menakjubkan, yang memiliki seribu pendar yang nantinya tidak akan padam. Aku masih memiliki kekuatan untuk melangkah. Ada kebaikan disana, ada sebuah jalan yang begitu menjanjikan meski masih sedikit keraguan yang bercokol dalam diri. Apalah arti merasakan kalau hanya dalam bacaan tanpa melakukan. Tidak ada yang istimewa. Maka untuk kali ini aku akan sedikit berdamai dengan sikap keras kepala yang bertahun-tahun kupelihara. Ah... sayang sekali aku menyerah tanpa sempat membuktikannya, Namun aku bersyukur setidaknya masih ada kesempatan menunaikan kebaiktianku pada dua sosok yang paling berarti. Dan setidaknya aku sudah memperjuangkan meskipun hanya dengan dengan bertahan. Itu sudah cukup membanggakan. Dan inilah akhirnya....

Malam ini angin bertiup santai sesaat setelah aku membisikkannya sebuah kalimat "Sudah saatnya aku juga mencari..."  
Jadi semesta... maukah kau bekerja sama denganku? Kali ini biarkan berjalan dengan sederhana, dengan senyum yang mengesankan...
Aku menunggu...

Back Off-Moving forward

Posted by : la plui
Date :Selasa, 28 Juni 2016
With 1 komentar:

Antariksa

| Rabu, 22 Juni 2016
Baca selengkapnya »
Fix.. saya benar-benar jatuh cinta dengan Anta. Antariksa. Anta benar, setiap dari kita memiliki sikap kepedulian terhadap orang lain. Kepedulian untuk memperhatikan sekitar kita, kepedulian untuk meneliti masalah orang lain, kepedulian kita untuk menampilkan kepedulian itu sendiri. Dan memang, eksekusi terakhir ada pada diri kita. Apakah kita akan benar-benar menampakkan kepedulian itu, atau hanya menkmati tanpa perlu tindakan, memahami situasi tanpa perlu eksekusi. Menghargai mereka yang survive, memberi kesempatan sebesar-besarnya tanpa perlu campur tangan orang lain, sebelum akhirnya menyerah dengan keadaan dan mengangkat tinggi-tinggi bendera putih. Lalu seperti kata Anta, ketika waktu sudah mempersilahkan maka kita boleh kita mengambil tindakan. Dan yang kutanyakan Anta, Siapa sebenarya dirimu ini?

Rajin Tahajud Check 
Rajin Qiro'ah Check
Nerd? Check
Handsome Check
Clever? Very Check... hell yeah! paket komplit. Jadi Anta... satu yang tidak kau punya, ekspresi. Aku bisa membayangkanmu, bagaimana kehidupanmu, kisah cintamu, aku tau.. benar-benar tau, namun disini aku hanya ingin mengambil contoh sikap peduli yang kau bungkus dengan ketidapedulian. Membiarkan orang lain gagal paham mengapa kau seperti tidak peduli dengan orang lain, padahal nyatanya disini kau adalah orang paling peduli. Hanya saja.. ekspresi.. itulah, yaa... anggap saja aku ingin meminjam ekspresi tenang, dingin, dan well... sedikit mengintimidasi, karena itu sangat......eum, mempesona, sangat Anta sekali. Hahaha.... saya mulai gila.

Tapi mau bagaimana lagi, biarlah orang berkata apa, kita tak butuh pandangan orang lain selama kita melakukan hal yang "sewajarnya", kita hanya perlu diri sendiri, meyakinkan bahwa tindakan yang kita lakukan adalah benar, dan tindakan paling benar yang kita lakukan. Karena kita memiliki pilihan untuk memilih apa yang akan kita lakukan. Well.... kau benar Anta, selalu benar. Dan sekali lagi aku jatuh cinta padamu.



      

Antariksa

Posted by : la plui
Date :Rabu, 22 Juni 2016
With 0komentar

Menerima-Melepaskan

| Minggu, 19 Juni 2016
Baca selengkapnya »
MENERIMA, hei... kemana saja selama bertahun-tahun ini, bahkan kata "menerima" sudah ada sejak puluhan tahun lalu, ironis bukan?
  
So...apa yang terjadi? 

Sadar atau tidak sadar, kita adalah makhluk ekonomi yang terbungkus dengan sebutan manusia, yang punya sifat tidak akan bisa puas dengan satu hal jika ada dua hal, tidak akan cukup dengan dua hal jika ada tiga hal, begitulah, am I right? benar, kita adalah makhluk menjijikan itu, manusia penuh dosa yang tanpa sadar melakukan dosa.
Padahal ada hal menakjubkan dibalik kata "menerima", tidak harus dengan paksaan, karena sesungguhnya hati punya tempat sediri untuk kata tersebut, yang tempatnya berdampingan dengan menolak, memaafkan, mencintai, dan lainnya. Dia punya tempat sendiri, tapi mengapa seakan tempat itu perlahan-lahan hilang, terdesak dengan kata ingin, lebih, harus dan lainnya...kenapa? Tanyakan pada hatimu, do you mean it? 

Menerima berarti melepaskan dengan benar-benar tidak ada kata lain di belakannya, hanya menerima, bersih. Tidak diikuti dengan jika.. tidak diikuti dengan kata tapi.. murni bersih, namun apakah sekarang ini masih ada hati yang sanggup melakukan hal seperti itu? jika ada maka itu 1 dibanding sekian, apa aku meragukannya? nope! tapi memang fakta sudah membuktikannya.
"Orang kuat itu bukan karena dia memang kuat, melainkan karena dia bisa melepaskan..."
Salah satu kutipan Bang Tere dalam salah satu bukunya "Hujan". Apalah arti mengikat ketika yang diikat tidak menginginkan hal sama? maka suatu saat kau akan menemukan kata lelah terus menerus, apalah artinya melepaskan ketika salah satu tidak ingin dilepas, ia akan menemui lelah. Sama saja. Kita hanya perlu belajar, menerima, melepaskan, memaafkan. Kita tidak akan hidup 1000 tahun lamanya, lalu untuk apa kita mengikat hati kita pada sesuatu yang tidak pasti? lepaskanlah... hatimu perlu udara, ia butuh ruang untuk bahagia, ia butuh keringanan, jangan lukai hatimu sendiri, jangan biarkan ia menjadi abu-abu ketika ia sejatinya sudah memiliki warna sendiri.

Baiklah, kita mungkin memang belum terbiasa dengan kata menerima dan melepaskan, tapi bukankah kita masih punya waktu untuk belajar?   

Menerima-Melepaskan

Posted by : la plui
Date :Minggu, 19 Juni 2016
With 0komentar

Curious..?

| Senin, 13 Juni 2016
Baca selengkapnya »
Hi.. lets start a new day with a smile, a bigger one :D 
Hari pertama menginjakkan kaki ke sebuah kelas yang emm... so dork. XIs 4 
Kalau dulu paling engga suka masuk area anak-anak ips, tapi kali ini aku lebih suka mengitari kelas mereka, setidaknya 3 hari nanti. it's feel... seriously...? kenapa dulu aku milihnya jurusan ipa, sedangkan semestiny-seharusnya ips adalah hal yang tepat. Baiklah lupakan... bahkan itu tidak bisa diulang-ulang, sedikit penyesalan mungkin, but well.. i'm cool i'm okay, ipa its not that bad lagipula.

Mengisi peskil kali beda, aku mengenal beberapa wajah yang sedikit asing tapi addictif, melempar pertanyaan, menjawab pertanyaan, memberi pernyataan, menyangkal pernyataan... hey.. I know you! anak usil kampung sebelah, suka tereak tereak kaga jelas. Well sedikit terpesona.. kau mendengarkanku dari awal sampai akhir tanpa mengeluh, thats great!

Saya bukan orang hebat, saya bukan orang istimewa seperti apa yang dikatakan mereka, kau tau.. mereka hanya melebih-lebihkan saja, apalah arti sebuah nama, seperti ketika kau menyebutnya dihadapanku, aku hanya tersenyum tipis. Sudahlah... mari kita mulai mendiskusikan hal-hal berguna, membagikan pengalaman tentunya, merangkai hari esok yang lebih cemerlang. Kau tau kau bisa!

Aku masih tersenyum tipis, pernyataan terakhir yang gadis muda lemparkan di akhir sesi, meski aku harus mendengarkan dari mulut yang berbeda. Well.. semua bisa berubah, Aku sebenarnya penasaran sekali dengan cerita paradoks dan hubungannya dengan hestia yang mencuri api.. kau tau.. sedikit perubahan saja bahkan mampu mengubahmu seluruhnya, namun jujur aku masih penasaran, tapi tidak.. tidak akan ada yang mampu menjelaskannya. Kau tidak pernah tertarik dengan mitologi-sansekerta apalagi novel-novel bahasa inggris yang kugilai. Tidak pernah. jadi pelan-pelan aku akan membunuh rasa penasaranku, meskipun itu benar-benar sulit. Aku bisa saja menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencari cerita hestia, namun aku tidak, tidak lagi.. aku sudah berubah.

Aku tidak ingin lagi penasaran, karena aku tau hasilnya akan mengecewakan. 

Well.. tunggu besok, hari kedua peskil kita akan lebih menyenangkan, meski kau tau.. aku juga meragukannya :D 
See ya! 

Curious..?

Posted by : la plui
Date :Senin, 13 Juni 2016
With 0komentar

Kalah. Telak.

| Jumat, 10 Juni 2016
Baca selengkapnya »
Kalah. Telak.
Ia kira selama ini baik-baik saja, namun ternyata ia terlalu naif untuk mengakui bahwa mimpinya baru saja hancur, tak tersisa. Ia kira waktu akan membawakannya hasil yang memuaskan, namun kenyataan membawanya kembali meringkuk di atas kasur, bergelut dengan selimut tebal. Pahit.

Basa-basi. Adakah yang salah dengan basa-basi?, mungkin negara ini salah terlalu menjunjung tenggangrasa, namun justru basa-basi bisa jadi dianggap kepedulian yang berlebihan dan berujung sakit hati. Tidak, egonya terlalu tinggi untuk sakit hati. Sudah cukup, ia tidak ingin berubah menjadi wanita jahat yang perannya selalu antagonis. Namun bisakah kali ini saja ia egois? Hanya kali ini saja... ia terlalu lelah melihat kehancuran kepercayaan dirinya yang sudah bertahun-tahun ia bangun. Roboh.  

Ia bukan wanita jahat, ia cukup paham perannya telah usai, mungkin sudah beberapa tahun lalu usainya, tapi ia memilih menutup mata. Karena ia percaya di depan sana masih sama, tidak berubah, sama seperti dirinya. Setidaknya kepercayaan itu masih ada beberapa jam lalu, sebelum kenyataan membentur kepalanya untuk membuka mata lebar bahwa saat ini mereka sudah berbeda. Berbeda yang sama sekali tak sama. Jadi untuk apa ia bertahan setelah penolakan tersirat itu datang padanya? Kalah. Telak. Kekalahan yang tak perlu diungkit-ungkit, ia cukup cerdas dan tahu diri bahwa ia tidak lagi diinginkan. maka cukup sudah, ia akan mundur. Kalau perlu ia akan menghilang, tak peduli dengan cemoohan pecundang yang keluar dari setiap mulut, ia tak peduli. Yang ia tahu ia akan kembali terjatuh kalau dari sekarang ia tak membangun tembok tinggi yang bernama ketidakpedulian.

Hari ini takdir berbicara baik-baik dengannya, namun mengapa justru terasa sangat menyakitkan?    
Bagaimana bisa takdir seorang wanita baik selalu harus jatuh cinta dengan lelaki yang selalu menyakiti hatinya? 
"Tapi ia laki-laki baik" hatinya berteriak
"Namun tetap saja menyakitkan" kembali ia menyangkalnya
Cinta. Jangan salahkan cinta, ia bahkan tidak pernah ingin jatuh cinta, apa daya cinta telah memilihnya, memilih seseorang yang jauh dari diharapkannya untuk jatuh cinta. Dan itu sudah cukup untuk kembali menguras emosi yang mati-matian ia tahan untuk tidak besikap egosentris. Logika yang tidak terpakai menumpulkan hati, melakukan pembenaran atas tidakan-tindakan yang tanpa sadari telah ia lakukan. Sudah cukup. Sudah cukup ia jatuh, Karena cinta saja sudah sangat mengerikan, apalagi sampai terjatuh. Cukup

Sudah cukup ia jatuh cinta sendiri. Ia bersumpah tak lagi mengungkitnya, menyebutkan sebuah nama yang tidak akan pernah bisa ia benci. Hanya ia akan berhenti. Tetap akan berhenti meskipun nama itu yang memintanya untuk jatuh cinta lagi. Kecuali jika Tuhan tak memihaknya lagi.   


Kalah. Telak.

Posted by : la plui
Date :Jumat, 10 Juni 2016
With 0komentar

Ramadhan

| Rabu, 08 Juni 2016
Baca selengkapnya »
Hi Ramadhan..!? its good to see you again.

Menemui ramadhan kembali, ah... bahkan rasanya baru kemaren ramadhan berakhir, membagikan takjil bersama mbak Uci, menunggu buka bersama mas rovi, atau sekedar bertawarih di masjid barat rumah kos, kos terakhir ketika masih di Semarang.

Rindu.. ya rindu itu ada, rindu dengan kebiasaan-kebiasaan singkat yang hampir aku hafal. Hafal jam berangkat kerja mas Rovi, atau parfum mahal klein kevinnya, jam pulang kerja mbak Uci atau jam kunjung dede Effel dan pertemuan singkat dengan mas perawat yang ibu pengen jodoh-jodohin sama aku.. haha.. manis, kenangan manis. How's life..??  

Dulu aku sempat merutuki ramadhanku yang jauh dari rumah, namun saat ini Ramadhan sudah kupastikan selalu di rumah, menyiapkan sahur, memasak, menyiapkan buka. itu rutinitas kecil  bulan ramadhan. Atau undangan buka puasa, mengisi pesantren kilat, pengajian gabungan, dan bertambah satu tahsin yang mana akan selalu ketemu sama harry styles kw hehe... dan itu sangat menyenangkan.

Bagian yang yang tidak menyenangkan adalah bertemu seseorang dari masa lampau, bikin gagal move on nya haha...baiklah, ini bukan saya kalau terlalu melankolis memikirkan masa lalu, anggap saja dia makhluk kulkas dengan fitur penghangat terbaru. Yaa... saking dinginnya, and sekalinya ngomong bisa bikin meleleh melebur wkwk.. hiperbola terlalu hiperbola. 

Baiklah ramadhan, semoga ramadhan kali ini penuh kejutan, ramadhan yang selalu diingat, ramadhan yang penuh rahmat dan ramadhan yang diridhoi Allah.. :)     

Ramadhan

Posted by : la plui
Date :Rabu, 08 Juni 2016
With 0komentar

Such a distraction

| Jumat, 03 Juni 2016
Baca selengkapnya »
Hari kamisku kamis yang sama dengan kamis minggu sebelumnya,
Melingkar, belajar huruf hijaiyyah
dan menemukanmu, 
Dunia benar-benar sempit,
hei... kau masih disana, mengepakkan sayapmu
apa kau akan kembali?
aku meragukanmu
Masa bodoh, aku masih menikmati waktuku disini,
sampai suaraku benar-benar serak ketika kembali ke خ
ِAku benar benar kesulitan,
lalu aku mendengar suaramu
fix... aku benar-benar sudah gila
bagaimana bisa aku kembali ketika aku kesulitan bersuara
lalu aku menoleh, dia menatapku bingung
aku hanya memutar bola mataku tanpa peduli sedikitpun
kau benar-benar seperti hantu,
atau aku memang benar-benar sudah gila
karena jelas jelas aku tau kau sedang di pulau seberang
tidak di kotamu
tidak disini
dan tentu saja kau masih dengan seribu diammu
jadi biar kutanyakan pada diriku sendiri
bagaimana bisa?
You're such a distraction

Such a distraction

Posted by : la plui
Date :Jumat, 03 Juni 2016
With 0komentar

I Love the way you move

| Rabu, 11 Mei 2016
Baca selengkapnya »

I see you and my heart races
standing out from all these faces, I see you
in the typical of elevator, right beside me
my back againts the wall
I see you
I love the way you move
little bit late, but i see you
then,
I missed another chance to say hi
Cz, all I did is hide away

P.s. Sometimes, waiting is the only thing youcan do

I Love the way you move

Posted by : la plui
Date :Rabu, 11 Mei 2016
With 0komentar

Hi There !!

| Senin, 09 Mei 2016
Baca selengkapnya »
its just..... great!!
attacking, blaming, forgiving, fighting, loving, hating, missing, waiting, chasing, catching, atau apapun istilah yang biasa digunakan. Karena teman memiliki segalanya.



(Hi Nungki.. tak tunggu janjinya for next movie :D)


Cc: Farid, Nungki, Nunik, Me and Kasni :')

Hi There !!

Posted by : la plui
Date :Senin, 09 Mei 2016
With 0komentar

Narendra

| Jumat, 22 April 2016
Baca selengkapnya »
Narendra..maaf aku menyebut namamu lagi, maaf untuk kembali menerjang sumpahku, pagi ini sepi, tak seperti ketika kau menyeduh kopi, dan mengetikkan sebaris dua baris pemanis guyonan. menggoyangkan kursi goyang reotmu, memadukan rayuan pemerah pipi yang muncul selalu. Aku merindukanmu

Kinanthimu selalu muncul tanpa diundang, menjejakkan nafas pada tiap-tiap ruangan, kau merindu ibumu. Sendu selalu terlihat malu-malu, itu karena kau selalu tak ijinkan ia untuk keluar. Kau selalu memberikan morse, namun kau tak pernah benar-benar meraih tanganku. Maaf Narendra... aku tak bisa, bukan begini yang ku maksud.

Semesta memanggil, memaksamu menjawab. Namamu selalu Narendra. Bagaimanapun kau tetap Narendra. Lalu mengapa kau berubah menjadi Burisrawa dan memaksaku menjauh darimu? karena bagiku kau masih Narendra, jadi jangan paksa aku pergi atau dengan sengaja kau menjauhkan dirimu. Kau Narendra. Dan selalu Narendra

Rendra.. percayakah kau pada takdir? bahkan perpisahan itu masih seperti mimpi, dan aku bersumpah untuk menguburmu dalam cekungan kenangan, karena kau terlalu indah untuk didengar, dan karena itulah aku mengikatmu. Merutuki perpisahan dan pertemuan tanpa sengaja kita kunjungi. Lalu dimanakan letak keadilan malam yang seakan merebutmu dariku rendra? aku merindukanmu.

Maka hari ini aku melanggar sumpahmu padamu. Sumpah sepihak yang kumulai diam diam, namun kuakhiri dengan sumpah serpah. Apa kau mendengarnya? Maafkan aku.. apa tidurmu terganggu? bangunlah rendra... demii apapun, aku ingin membuatmu membuka mata. karena aku sudah tak tau lagi apa yang harus aku lakukan. Aku sudah melanggar sumpah itu. lalu bisakah kau membuka mata? kau boleh menghukumku. Aku benar-benar tidak keberatan. Jadi... maukah kau membuka matamu lagi? Aku masih menunggumu, meski aku tau sia-sia.   

Narendra

Posted by : la plui
Date :Jumat, 22 April 2016
With 0komentar

MIMPI

| Jumat, 15 April 2016
Baca selengkapnya »
Kau selalu berbicara mimpi, tanpa pernah sadar kau adalah wujud mimpi itu sendiri. Perbedaan prespektif antara kau dan aku dalam perwujudan totalitas mimpi seperti membentang dari perihelion menuju aphelion. Bisakah kau bayangkan? bahkan untuk sebuah titik seperti polaris mungkin tidak akan terlihat oleh mata. Ah,, kita memang seperti itu, selalu seperti itu. Kita tidak akan pernah menjadi rigel walaupun memang ada kemungkinan, namun aku tau itu tidak akan terjadi. Tidak akan pernah terjadi, kecuali dengan keajaiban Tuhan.

Mimpimu mimpi mulia, aku bisa membayangkanmu ketika kau membicarakannya dengan mata berbinar bercahaya, menghipnotis peserta, memotivasi, bahkan seperti umar bin khattab katakan, orang dengan masalalu buruk boleh jadi akan menjadi orang yang memiliki masa depan paling cemerlang. Dan kau adalah pembuktian nyata, kau mengubah dirimu, mengubah sekitarmu dan aku tau kelak kau akan mengubah negara. Thats you..!!! 

Mimpimu banyak.. mungkin sama banyaknya dengan mimpiku, namun pada akhirnya mimpiku hanya sebuah mimpi tanpa bisa aku memperjuangkannya, bukannya aku tidak mau mewujudkan, atau aku menyerah untuk mewujudkannya namun lebih pada aku tidak bisa, tidak pernah bisa. Namun kau..kau melesat seperti anak panah, kau punya ceritamu, punya kisahmu sendiri. Dan ketika suatu saat nanti kisahmu dibukukan, aku adalah orang pertama yang akan membacanya.






MIMPI

Posted by : la plui
Date :Jumat, 15 April 2016
With 0komentar

Just "Happy"

| Kamis, 14 April 2016
Baca selengkapnya »
Bahagia bisa berasal dari mana saja, dari hal terkecilpun, So.. whats news..?? its not a big deal.. hanya sekedar bertemu, tapi tidak hanya sekedar saja, bertemu dan bahagia haha.. jayus amat kata-katanya. Well... bigthanks buat persahabatan yang udah terjalin selama ini, maaf bagi yang udah terbully, karena sejatinya sahabat itu adalah ajang pembullyan sukarela antar teman wkwk...

Selamat kawan karena sudah menyandang S.Pd. (Sarjana pengen dilamar), engga akan sia-sia perjuangan kalian jadi sekseh wira wiri nyari buku-buku yang aku bertaruh bakalan mojok di kardus setelah seserahan ijazah hehe... Dan spesial buat satu teman yang ngajakin aku buat nyari orang yang katanya mau dijadiin gebetan, yang masih available-single-suamiable-freaking handsome-nerd but not too nerd atau apalah-apalah itu, dan yang masih getol nyeret-nyeret aku juga di kampus sebelah (oh no... Ghodul bashar mbak.. wkwk) well... kalau nemu yang kayak gitu boleh deh dikenalin, tapi yang nyari kamu aja, aku engga ikutan haha...*evilsmirk

See you next time!!^^



P.S. Sorry brother, engga ada kamu, salah siapa kabur kagak bilang-bilang :D *Farid


Just "Happy"

Posted by : la plui
Date :Kamis, 14 April 2016
With 1 komentar:

Stress

|
Baca selengkapnya »
Stress. Thats why akhir-akhir ini saya banyak makan, well.. kurasa semua orang pernah mengalaminya, serasa semua hanya stuck di satu waktu, tidak berputar, tidak berpindah, stagnan hanya pada satu point. Yaa.. makan memang bukan solusi manjur untuk menghilangkan stress, tapi setidaknya makan adalah obat pereda sementara, mengisi kekosongan yang sedang dicari-cari. 

Saat stress, kita akan lebih banyak melamun, tidak fokus, tidak bisa tidur, bahkan terkadang emosi yang meluap-luap meminta untuk disalurkan. Mungkin diri sendiri tidak akan merasakannya, karena otak kita lebih fokus untuk menggali-gali masalah kita, mencari benang merah untuk diselesaikan, dan akibatnya kita lupa kalau kita juga harus memperhatikan hal-hal disekitar kita, tak jarang pula kita sering mengeluarkan helaan panjang. Sudah satu paket.

Stress sendiri adalah ketegangan yang melibatkan emosional dan fisik, akibat tanggapan dari berbagai tekanan dari luar. Jadi seandainya tidak segera merelakskan diri, mengatur dengan baik, kita akan megalami gangguan emosional dan fisik secara berlebihan, Karena terkadang, stress mengakibatkan orang tidak ingin makan, hanya bengong, melamun, sudah seperti mayat hidup yang tidak melakukan apa-apa.

Saya beruntung, stress tidak menurunkan nafsu makan, malah meningkatkan nafsu makan saya, setidaknya masih ada yang bisa dicerna oleh usus-usus, dan setidaknya juga tidak bisa membuat saya semakin kurus setelah 3kg berat badan turun. Oh my... jangan lagi. 

Stress

Posted by : la plui
Date :
With 0komentar

Tempat Pulang

| Senin, 04 April 2016
Baca selengkapnya »
Aku masih belajar kawan, jadi jangan salahkan keadaanku, jangan posisikan aku dengan opini sepihak, lihatlah hari ini yang begitu panjang, karena memang urusan ini tiada pernah habisnya. Semakin aku menyelam, semakin aku tenggelam, mencoba memahami, namun semakin menjauhi esensi. Seperti labirin, kau bukan tempatku pulang, apa kau akan bertanya pada siapa aku akan pulang?

Aku masih saja belajar, belajar mencintai, seperti Zainab yang mencintai Al-Ash, atau cinta tak bersyarat Ummul mukminun, aku belajar ikhlas, seperti Ummar dengan masa lalunya, seperti Ummu Khultsum dan Rukhayah. Aku belajar berjuang, seperti Nusaibah sebagai perisai, atau seperti Billal di tengah terik dan rotan kasar. Aku belajar.. aku masih belajar. Ingat aku masih belajar.

Seperti perjalanan pulang selepas seharian membersamai siang saat ini, Apa pelajaran kali ini? yaa... aku hari ini banyak belajar, merenung dengan pertanyaan salah seorang Uztad yang mungkin dengan kesengajaan bertemu hari ini. Lalu jawaban yang kuberikan, seperti kembali terngiang. Aku sadar, ada jeda disana... tapi inilah jawabanku. 2 tahun bukan waktu lama. Dan setidaknya aku masih punya waktu belajar. Kesendirian adalah candu, tapi kebersamaan adalah kecemburuan.

Masih dengan senja, kali ini ada pelangi yang tergantung di sisa sisa semburat merah matahari, dan juga.. masih bau tanah sehabis hujan. Istimewa. Aku menginsyafi diri. Tidak ada cinta. Siapapun itu, kau atau dia. Karena aku masih belajar, dan untuk sebuah prinsip, aku tidak akan berubah. Tidak akan ada cinta sebelumnya. Apapun tradisi yang berlaku dalam sebuah keluarga. perjodohan. tidak akan ada gugatan. Sebab ketika dadu terlempar, ia akan berhenti ditempat yang sama. sekalipun kau ingin mengubah hal yang mustahil. jadi anggaplah saat ini aku sedang menyesaikan matematika tentang takdir dan masa depan. Aku belajar.

Malam ini aku belajar, dan aku menyelesaikannya dengan baik. Aku mengerti siapa x dan siapa y. Aku berhasil menyelesaikan soal algoritma yang sebelum-belumnya tidak pernah kumengerti sedikitpun. Dan hasilnya... mengagumkan. Bukankah sudah kukatakan bahwa hari ini adalah hari istimewa? ya,,,aku sudah mengerti. Bahagia. Itu rumus dasarnya. 

Kuharap kau mengerti, Jika kau bertanya, pada siapa aku akan pulang?
Maka jawabanku sudah pasti. Keluarga. 

Tempat Pulang

Posted by : la plui
Date :Senin, 04 April 2016
With 1 komentar:

Rahwana

| Minggu, 03 April 2016
Baca selengkapnya »
Aku sedang mencari Rahwana,
bukan Janaka, Bukan Werkudara, apalagi Rama
Karena aku sedang mencari Rahwana.. 
Ia protagonis yang antagonis,
belajar memaknai takdir dari Rahwana, aku ingin
bukan Rama yang memilih citra daripada shinta

Maaf, aku memang sedang mencari Rahwana. Dan kau bukan Rahwana.

Rahwana

Posted by : la plui
Date :Minggu, 03 April 2016
With 0komentar

Lelaki Hujan

| Jumat, 01 April 2016
Baca selengkapnya »
selamat malam lelaki hujan,
mungkin kau sedang lelah menyulam kembali aksaramu
maaf aku sengaja tak membagi kisahku (lagi)
sebab malam semakin kelabu, seperti namamu
dan aku hanya diam, dititik horison tak lagi memandangmu yang sarat antonim
bulan sudah menapaki april, tapi bayangmu saja semakin menjadi-jadi
kau adalah hujan yang tak diinginkan tapi dinanti sekaligus
kau mengaku bulan, namun kau matahari yang tak pernah diketahui
jadi, lelaki hujan...
pertemuan memang bisa dipaksakan, namun kehadiranmu teramat magis
terlampau jauh untuk dikatakan takdir
terlampau diabaikan untuk sekedar tatap muka sekali waktu
jauh selama itu, aku menunggumu menulis lagi
seperti kau yang diam-diam membaca tulisanku yang tidak pernah menyelipkan namamu
hei.. kau tidak berhenti menulis bukan?
malam semakin mengheningkan cipta, kau tau
semakin sepi tanpa tulisanmu beberapa bulan ini
kau adalah sebuah kesalahan, seperti semicolon
tapi kau adalah pembenaran dari semua logika omong kosong
baiklah lelaki hujan,
ku sudahi malam ini dengan kembali berkutat pada huruf bodoh sarat makna
dari bilik yang tetap setia menunggu
untuk tulisan tanpa roman 

Lelaki Hujan

Posted by : la plui
Date :Jumat, 01 April 2016
With 0komentar

Memeluk Hujan

| Kamis, 31 Maret 2016
Baca selengkapnya »
langkah kakinya terdengar pelan dan semakin melambat
seirama dengan rintik hujan
aku menatap tatapannya ke langit
seakan ingin menggugat hujan
yang turun di bulan maret
ia berhenti,
aku masih menatap tubuhnya
menyatu dengan hujan
lalu aku menatap hujan,
apa salahnya?
ia hanya hujan
tapi ia hujan...
ia menghapus dan memunculkan ingatan
lalu untuk pilihan yang mana yang ia pilih
ia berdiri,
membuka payung dan memakainya
lalu butuh  alasan apalagi
setelah yang ia lakukan tadi
segaja menyatu atau memaksa menyatu dengan hujan
kakiku sudah dingin,
namun aku masih enggan berpindah
tanganku sudah semakin putih
tapi kali ini biarlah hujan memelukku
seperti yang ia lakukan padanya
aku tau, ia menghapus air mata
namun ia menyamarkannya pada hujan di bulan maret
mataku mengabur bersama hilangnya punggung yang sedari tadi tertutup sebagian payung
siapa kau yang menyalahkan hujan turun
siapa kau yang memeluk hujan lalu mengaburkan apa yang kau lakukan
siapa kau yang meninggalkan hujan
siapa kau..?

Memeluk Hujan

Posted by : la plui
Date :Kamis, 31 Maret 2016
With 0komentar

Basa Basi yang Udah Basi

| Sabtu, 26 Maret 2016
Baca selengkapnya »
Aku masih menghubungi teman konyol seperjuangan dulu waktu sma, dan kau tau.. ini membuat emosiku naik dari frekuensi 4 hz menjadi 16 hz, pangkat duanya. Konyol...mana ada kemana-mana hp aktip, tapi sinyal kosong melompong, diteleponin gak nyambung, selalu dijawab sama mbak mbak operator yang siap siaga 24 jam, dismsin, tapi habis itu nunggu beberapa jam buat dapet notif terkirimnya, masak iya sms ngirimnya jam 6 pagi nyampenya jam 9 malem, kan asem. Padahal iklannya gembar gembor kalo dimana-mana nangkep sinyal bagus.. eh makin kesananya sinyal makin ilang aja kayak setan, muncul tenggelam. Apa mungkin akunya aja yang jadi korban iklan komersial, tau ah gelap.  

Anak itu kebiasaan suka ngilang sendiri, enggak ada hujan engga ada panas tiba-tiba uda nonggol aja di depan pintu sambil nenteng ponakan yang sempet ditoyor-toryor masuk kali, jatuh dari sepeda maksudnya wkwk. Nah giliran pas penting, ada acara alumni, dianya ngilang, engga tau dimana, tapi pas uda selesei acaranya baru ngomong kalo abis dari sawah, atau kalo engga ngumpet di pojokan kamar sambil melototin leptop. Marathon anime. Siapa yang engga gregeten sama bocah satu ini, bikin tangan gatel buat jedot-jedotin itu muka di tembok. Tapi jangan deh.. kasian nanti, kan aku jadi sendirian kalo jalan. Jadi mumpung dia jones, kan bisa diberdayakan, ashooy... *habis baca blog ini pasti kena senggol bacok sama si tokoh temen pemeran utama :D

Oh ya.. minggu lalu sih, sebenernya kita mau bareng-bareng ke acara wisudaan tetangga sebelah, si nunik. tetangga kelas yang suka chit-chat engga jelas kalo lagi kumpul bikin majalah sekolah. Yaa.. maksudnya kepengen ketemu, kan uda ada 4 tahunan kagak ketemu, pingin liatin tingginya, masih sama kaya aku (baca = pendek) atau udah tinggian gara-gara minumin bonet** terus , tapi asli, entah gara-gara uda umur 20.an atau emang uda tua, kayakya tinggi kita masih sama-sama aja, pendek, bontot haha.. gapapa, yang penting bahagia, ya kan nik.. iya kan... diiyaiin aja lah ya, bikin aku bahagia pahala hlo :D,  uda plan sebener e sama temen yang namanya si kasni ini.. tapi dasar dianya engga peka pake banget, soalnya pake acara lupa juga, dan jadilah aku berangkat sendirian, dikawalin 2 bocah yang tiba-tiba ngontak 2 hari sebelum acara. Tapi alhamdulillah deng, kan aku engga apal jalannya, jadilah dua bocah ini penunjuk jalan, maafin aku ya nyet, hehe

Udah kaga punya sim, tapi pedenya na'udzubillah deh. siapa..? ya siapa lagi kalau bukan aku hehe, jadi sebelum cabut, pamitan sama dua bocah ini, minta tolong nanti kalo lagi ada polisi jangan ditinggalin, eh.. malah diketawain kaya nini nini engga jelas. bukannya takut sih sama polisi, cuma suka deg-deg an aja kalo pas lagi lewat, engga tau kenapa, tapi pas liat orang make baju polisi gitu yang ada hati udah lompat-lompat engga jelas, masa iya aku jatuh cinta sama polisi, engga ah... nanti ditilangin mulu jadinya, kan sayang duitnya wkwk. Dan berangkatlah aku bersama 2 bocah dan satu adeknya ini. Sebutin namanya engga ya...? gpp deh.. itung itung promosi, iya engga..? jadi nama bocah itu yulis (jangan salah, ini nama cowok), agung sama adeknya si tami.

Nyampe di u-em-es juga akhirnya setelah ngikutin 2 bocah yang jalannya kaya cewek, heran deh, biasanya sih kalo uda pegang motor, cowok kan sukanya ngebut-ngebut gak jelas gitu, nah ini.. jalannya lurus-lurus amat, pas ditanyain katanya takut akunya ketinggalan, hehe.. peduli juga mereka, tapi syukur deh, asal ngebutnya masih dibawah 100 insyaallah masih bisa ngejar kok. Dan disinilah kita, setelah 4 tahunan ketemu untuk pertama kalinya, kecuali agung yang waktu itu sempet kedampar di rumahnya sama adek jadi-jadianku cuma gara-gara tugas yang engga banget. Iyalah.. nyampe disono engga ada hasil. Cuma jadi tukang ojek aja malem-malem. muka taruh mana muka... malem-malem pergi ke rumah orang. asli pengen banget toyot-toyor muka si nanda kalo keinget omogannya malem itu. 

Dan disinilah aku, stuck sama bocah-bocah yang suka bully anak orang, heran deh.. kayaknya mukaku juga bukan bulliable banget. tapi emang krama berlaku, biasanya bully anak orang, sekarang deh apes kena bully.. awas aja besok-besok kalo ketemu lagi, uda tak siapin basoka haha.. mau balas dendam :D

Its too good to share a good memory with you guys :')             
     

Basa Basi yang Udah Basi

Posted by : la plui
Date :Sabtu, 26 Maret 2016
With 0komentar

*12**

| Kamis, 24 Maret 2016
Baca selengkapnya »
Such a coward...!! yes, thats me !
Melarikan diri bukanlah pilihan, namun aku tetap saja melakukannya. Aku tidak melarikan diri dari masa lalu, tidak juga melarikan diri dari dikejar-kejar sapi gila, no.. bukan, tapi aku melarikan diri darimu. Apakah kau sebegitu mengerikannya sehingga aku harus melarikan diri darimu. YA! bahkan aku tak mengira bahwa pengaruhmu sebegitu besarnya untuk sekedar mengobrak-abrik dunia kecilku. Hebat bukan...?? aku saja tak mengira bahwa kau memiliki aura yang sampai saat ini aku tidak mampu menandinginya. Kau angkuh, dingin dan tak tersentuh. Dan itu mengerikan.

Aku menekan diriku untuk tidak berurusan denganmu, menahan diri untuk tidak bertemu denganmu, mengalihkan pandanganku mati-matian ketika harus berbicara denganmu. Mengabaikan sms, wa, bbm yang kau kirimkan, membalas sekedarnya, namun tetap saja aku tergoda. Damn, bahkan selama bertahun-tahun mengenalmu aku masih saja tidak mampu, siapa kau yang berani-beraninya melempari sungai yang tenang lalu meninggalkannya dalam keadaan keruh? sangat tidak sopan.

Namun agaknya usahaku bisa membuatku sedikit tersenyum lega, kau tidak lagi datang dengan frekuensi sama seperti dulu. Aku yang mendorongmu menjauh, namun aku juga yang kehilangan. Tidak... maksudku hanya sedikit kehilangan. karena misiku bertahun-tahun masih sama : membuatmu menjauh dariku! Jangan tanya seberapa menyakitkan melakukannya, namun logikaku masih memaksa untuk bekerja. Ya.. ini demi aku, demi diriku dan tak ada pilihan lain. Karena pilihan yang tersedia hanya, menjauhkan atau menarik diri. Tapi masalahnya ada di diriku. Seberapa kuatnya aku mendorongmu menjauh, aku tetap saja masih merindukanmu. Ya.. masalahnya ada padaku, dan aku tak tau apa yang harus aku lakukan lagi. Mentok.

Mengingat semua kejahatanmu.. sudah sejak lama kulakukan untuk membencimu. Namun nyatanya hatiku melakukan pembenaran untuk semua kebaikan yang kau lakukan setelahnya. Perlakuan yang selalu istimewa, kata-kata manis, perdebatan konyol yang selalu kau lakukan membuatku sekali lagi mengingatmu. Dan semoga saja kau melakukanya tidak hanya padaku supaya aku lebih mudah untuk membencimu. Percayalah.. aku hanya tidak ingin jatuh terlalu dalam, hatiku dan otakku sudah lama mengatkanku. Berulang kali. 

*12**

Posted by : la plui
Date :Kamis, 24 Maret 2016
With 0komentar

Terlambat

| Minggu, 20 Maret 2016
Baca selengkapnya »

Aku menangkap matamu yang terkadang memperhatikanku dari kejauhan, sendu, atau entahlah. Namun aku tetap menyimpannya untuk diriku, dan berpura-pura seakan tidak mengetahuinya. Aku selalu menyangkal itu hanya tatapan biasa, aku selalu memastikan pada diriku sendiri, itu hanya sebuah kebetulan. Kebetulan yang berkali-kali. ya hanya kebetulan saja.

Namun kau selalu peduli, menanyakannya padaku, bagaimana bila ini, bagaimana bila itu, selalu meminta pendapatku, meminta persetujuanku meskipun kita tidak sedekat itu. Selalu menanyakan hal sekecil apapun. Aku tau benar kau peduli, namun aku selalu menyangkalnya dan memastikan bahwa kau melakukan karena aku temanmu. benar-benar tidak peka bukan..?. kadang aku berfikir, akukah yang terlalu bodoh atau kau yang terlalu sabar menghadapiku. Aku mengakui bahwa aku kurang bisa menangkap pesan tersirat, karena aku adalah orang masa bodoh yang selalu mengatakan semua akan baik-baik saja. 

Perlahan kepedulian yang kau berikan mengetuk pintu hatiku pelan, namun sudah cukup terdengar oleh telingaku. Aku masih saja menunggu, ya menunggu... memikirkan apa yang harus aku lakukan, karena aku masih tidak punya cukup keberanian untuk membukanya setelah sekian lama aku memutuskan untuk menutupnya rapat-rapat. Namun ternyata kepedulianmu membuatku kembali mengerjapkan mata, menajamkan telinga, dan aku bertanya berulang-ulang pada hatiku. Namun aku masih saja meragukanmu, lagi-lagi aku mengecewakanmu

Percakapan malam yang selalu kuputus secara sepihak, pertanyaan-pertanyaanmu yang kadang kuabaikan dengan alasan apapun, kepedulianmu yang selalu kuabaikan begitu saja, tiba-tiba saja lewat begitu saja tanpa permisi mengisi beberapa hari terakhir ini. Aku termenung sepanjang malam, mungkin aku akan mencobanya. ya aku akan mencobanya. Mungkin sedikit cukup terlambat untuk benar-benar melihat kepedulianmu, tapi hei... bukankah tidak ada salahnya untuk setidaknya mencoba?

Tapi aku salah besar, aku sudah terlambat. Dan bodohnya aku hanya bisa merutuki kecerobohanku disaat aku benar-benar telah siap menerima uluran tanganmu. Disaat aku benar-benar telah mencoba untuk kembali membuka hatiku. Aku melihatmu tertawa. Karena kau telah menemukan dia. seseorang yang selalu melihatmu, dan akan selalu disampingmu. Maka kulangkahkan kakiku sedikit demi sedikit bersama kepedulianmu yang perlahan telah berpindah. Aku menyesali keterlambatanku, lalu aku menyesalimu yang tidak menungguku sedikit lebih lama. Penyesalan yang selalu datang di waktu yang tidak tepat, tetapi sebenarnya sangat tepat.

Terlambat

Posted by : la plui
Date :Minggu, 20 Maret 2016
With 0komentar

Husband Material 2

| Jumat, 18 Maret 2016
Baca selengkapnya »
So... its a cheeky night huh..?? ditemani lagu-lagu yang engga banget buat malem-malem.. semakin didenger semakin rrraawwr...haha, mungkin kalau jaman sekarang kata kerennya baper... atau yaa semacam begitulah, well.. gimana engga, lagunya Natalie Cole sedari tadi mengalir tanpa diminta...

I try to deny, but I'm still in love with you...
I miss you like crazy
I miss you like crazy
ever since you went away
every hour of every day

stop.. stop being melancholic!!! bukan saatnya.. bukan jamannya, tapi sesekali boleh.. jangan terlalu serius brother...  cinta memang memabukkan guys, buktinya banyak banget yang bahkan hanya sekali kerlingan mata aja uda nyimpang aja maunya... duh dek, cinta sih cinta.. tapi engga banget lah kalau gitu-gitu juga, ingat Tuhan, ingat dosa, ingat orang tua, ingat masa depan... lu kira cinta segalanya?? makan tuh cinta..!!
Bukan cinta kalau akhirnya membuatmu menjauh dari Tuhan, dan bukan cinta bila itu juga bukan karena kehendakNya
Kita punya Allah, Tuhan kita.. jadi untuk apa kita harus terlalu tergugu dengan masalah norak yang bahkan nyampe kucing lebaranpun kagak kelar-kelar... helllooo... sutradara terhebat tidak akan salah membuat jalan cerita bukan. As you know... sudah banyak bukti, cukup percaya, ikhtiar, do'a, dan tancepin gas..!!

Kita emang boleh niatin, rencanain semateng mungkin.. sampe jatuh cintapun direncanain, boleh.
Jatuh cinta sama cowok ganteng, sholeh, pinter masak, sayang keluarga, kaya, so husband material... tapi kalau engga approval sama yang di atas kamu bisa apa..??  paling nangis bombay berhari-hari engga keluar kamar... udah gitu mata bengep, udah kaya zombie... hell-no
Love isn't something you find, Love is something that find you!
Yes.. thats right, cinta akan menemukanmu. itu teori pasti. jangan kira kalau semua udah berakhir gara-gara gebetanmu ternyata juga punya gebetan laen.. jangan kira semua sudah berakhir gara-gara kamu segitu ngirinya sama drama korea yang ngdrama banget. Stop... sudah kukatakan, stop being melancholic. Kamu bakal punya watunya sendiri... kalau tidak sekarang, nanti. Nanti ketika waktu benar-benar tepat untukmu, ketika hatimu sudah benar-benar siap, ketika sudah dapet ACC dari yang di atas dan ketika kau dan dia benar-benar dalam mode on untuk dipertemukan. So... let it flow..!! (sok bijak -.-)
    

Husband Material 2

Posted by : la plui
Date :Jumat, 18 Maret 2016
With 0komentar

Husband Material

| Rabu, 16 Maret 2016
Baca selengkapnya »
Hujan itu selalu indah ketika jatuh, daun yang jatuhpun sama indahnya, seperti bintang yang jatuh mempesona. Lalu kenapa kita takut jatuh?
Aku selalu suka kutipan dari Teman Imaji .. Ya.. kenapa kita semua takut jatuh? padahal kita pasti mengalami jatuh, ada yang sekarang belum jatuh...?? sabarlah sebentar lagi kau akan mengalaminya.. jatuh cinta mungkin hehe.. 

Ngomongin cinta engga bakal ada habisnya, kaya genus sirrus yang selalu kita lihat sehari-hari, indah. Jangan bilang kau mengabaikannya... Hell-no.. terkutuklah kau yang mengabaikan hal seindah itu tiap harinya... apalagi kalau ngelihatnya bareng gebetan-sah sambil mandangin mata hazelnya, and yang husband material.. oh no... abaikan haha...

Well... ngomongin husband material nih, aku pernah menemukannya secara tidak sengaja. PERNAH. bisa digarisbawahi tuh kata-nya (ini nih yang bikin sedih, cuman pernah :(( ). Bahkan selama ini aku jarang sekali menemukan orang yang bisa dikategorikan sebagai husband material, dan ini adalah orang kedua dalam hidupku menemukan mereka, siapa yang pertama? ada. di dekat yang jauh. haha.. emang kayak kentut.. deket eh giliran pas dipegang kagak bisa, hush.. ampun deh nanti kualat masa iya orang dikatain kayak kentut. Jadi marilah kita membahas orang kedua dalam hubungan antah berantah ini saja.      

Nama...? Aku tak tahu
Alamat...? Aku tak tahu
Single...?? Apa lagi...
Husband material...? Yes, He is hahaha... 

Aku menemukannya di salah satu rumah sakit mata di solo, dan yah... siapa yang tidak jatuh cinta dengan sosok tegap, tinggi, tampan, sopan, berbakti sama orang tua dan satu lagi hot :D.. Neneku yang saat itu kuantar untuk kontrol mata aja udah gak lepass-lepas mandangin si cowok cool berjaket biru.. mungkin dalam sejam mata nenek bakalan sembuh sendiri ngelihat cowok setampan itu haha... sumpah, tampannya aja nyaingin Alex Pettyfer, bahkan si Zac efron tuh.. lewaat....~ 
Maaf mata.. hihi dosa sebener e ngeliatin yang beginian, tapi bukankah pandangan pertama itu nikmat haha... niatnya sih pandangan pertamanya sejam aja biar puas, eh tapi enggaklah ya... tapi kalau pas diajak bicara masa ya engga natap mata tajemnya kan engga sopan.. (alah... ngeles..). Pada saat itu dia lagi nganterin ayahnya juga, entah periksa, entah kontrol, entah mau operasi aku tak tau, ayahnya yang sudah sangat sepuh itu dibimbingnya dengan sabar, tepat duduk disampingku. Aku awalnya tidak sadar, sama pasangan 2 generasi yang. well... most wanted banget. baiklah.. memang bisa dikatakan cowok itu sudah berumur, 30th..? well sepertinya sekitar umur itu... tapi saya pastikan ketika anda-anda mendengar ia berbicara, nyess... sungguh adem rasanya, bahasanya halus, pake kromo inggil, oh no... rasanya kalau dibandingin di jaman sekarang, bisa diitung deh orang yang bisa ngomong jawa kromo inggil.. dan dia salah satunya..    
“Setiap hati manusia adalah hujan. Tak pernah tahu jatuh kapan, apalagi dimana.”
Benar... tidak tau jatuhnya kapan, dimana, seperti apa.. tidak ada yang tau, tidak pernah. Jadi kau hanya perlu bersiap menghadapi kemungkinannya, mengendalikannya sebaik mungkin, menjaganya sebenar mungkin. Karena tidak yang tau kalau-kalau nanti jatuhnya di tempat yang salah, yes.. who knows? Beda nih kalau emang dari awal kita tau jatuhnya, apalagi kalau bisa milih... pasti deh milihnya ditempat yang enak, kayak.. hatinya Chaning Tatum misalnya haha... atau Orlando Bloom? well... itu mah ngimpi doang kali, kalau iya sih, kagak bakalan dapet juga.. fans nya ngedublak kayak demo sembako turun harga sih... kalo gini caranya mundur teratur mak... hayati lebih ikhlas kalau dinikahin sama orang yang cinta hayati.. udah cukup bagi hayati... (??)   
Bila kamu jatuh cinta, jangan sampai membuat orang yang kamu cintai itu ikut jatuh (K. Gunadi)
well... ini bener, sangat bener.. cukup kamu aja yang jatuh.. jangan ngajak-ngajak doi.. kan engga keren tuh, udah jatuh di got barengan, engga ada yang nolongin.. boro-boro nolongin, yang ada bakal ditinggalin tuh..nah kan... berabe juga jadinya? haha... sudah out of theme ini.. ngatuk besok deh dilanjut masih banyak yang pengen diomongin hehe...padahal ga jelas banget. hihi 

Husband Material

Posted by : la plui
Date :Rabu, 16 Maret 2016
With 0komentar

Nanti...

| Senin, 14 Maret 2016
Baca selengkapnya »
Oke fix... kami bertengkar, bukan sekali dua kali... tapi sering.
Aku memutar otak, mencari alasan, mengatakan "nanti" entah untuk yang keberapa kali. Aku juga ingin melakukanya, tapi tidak sekarang, tidak tahun ini, mungkin, hanya mungkin tahun depan (?) aku tidak tau kapan pastinya. 
"Tidak ada salahnya menikah"
yeah... right, but thats too..well you know "stiff". Bukan, tapi aku. hanya aku. Jadi mengertilah, aku juga paham betul rasanya ditolak. Kecewa tentu saja.. jadi bisakah kau menunggunya sedikit lagi, entah sedikit disini sedikit dalam waktu yang memang sedikit atau sedikit terlalu lama. aku juga belum tau.
"Apa yang sedang kau tunggu sebenarnya?"
dan.. ya, apa yang sedang kutunggu? aku tidak menunggu apapun, aku tidak menunggu siapapun, karena aku memang tidak punya siapapun untuk ditunggu. Kalau memang ada itu hatiku yang memaksa. Jadi bersabarlah... atau setidaknya jangan memaksakan, hatiku belum benar-benar siap menerimanya. Aku hanya tidak ingin menyakitimu dengan penolakan-penolakan yang selalu kubuat selembut mungkin. Karena aku paham betul sakitnya ditolak, bahkan dengan kata selembut apapun. percayalah itu tetap terasa menyakitkan. 
Dan lagi.. kenapa juga si om usil ini tak bosan-bosannya meneror wa, mengirimiku pesan yang lagi-lagi meminta persetujuanku, mengiming-imingi kayak bocah 8 tahun aja,  mengatakan kalau lagi ada yang bagus. Emang iya barang? kan aneh...  mending urusin si zena noh yang lagi anget-angetnya punya dedek, mamanya repot.. . Maaf ya om, wa nya dianggurin, jangan salahin keponakan durhakamu ini haha.. mungkin ini lagi kesambet setan ganteng mirip zac efron. Jadi susah move on. Ntar kalo ada yang mirip si Chaning Tatum deh diterima, langsung ijab qobul juga hayati bakalan rela..wkwkwk.. 
"Engga pengen apa kau kayak temenmu, uda ada gendongin anak"
Olala... kaya akunya engga pernah gendong anak elah... noh, ponakan-ponakann ganas mau diapain juga? dipanggang, dipedas asem pun namanya ponakan tetap muncul. hehe,.. maaf om om, bukan maksud buat masakin itu ponakan...cuman gemes aja kelakuannya yang bikin makin cinta.. apalagi si wildan yang nanti pas besar bakalan bikin anak orang panas adem, playboynya uda ketauan walo masih kecilan, kayak ayahnya.. hehe
pengen sih punya anak, cuman belum niat bikinnya hehehe...


So... bye bye om shidiq, mas adnan, dan siapapun yang saat ini getol banget mak coblangin gue... ntar deh, kalo guenya uda pengen, pasti bakalan telepon lu lu pada... wkwkwk     

Nanti...

Posted by : la plui
Date :Senin, 14 Maret 2016
With 0komentar

Remember That !

| Minggu, 13 Maret 2016
Baca selengkapnya »
Aku merasakan pelukan nyaman ibumu.. ya aku bertemu dengannya Sabtu kemarin, Ibumu bilang aku semakin cantik haha... sedikit bohong tidak masalah kan? atau kau akan mengejekku seperti yang biasa kau lakukan dulu...
Well... Jadi kenapa kau di Jakarta sekarang? Untuk mencari uang? baiklah.. itu alasan klasiik, jangan harap aku tak akan meminta oleh-oleh ketika kau kembali menjejakkan kaki mu disini.
Doni.
Namamu masih terasa sama ketika keluar dari mulutku..tidak tambah enak juga buat didengar haha
Namun pastinya wujudmu sudah berubah, sudah tinggikah? waktu itu tinggimu sama denganku...
Hei... mungkin kau benar-benar perlu berayun-ayun di pohon mangga depan rumahmu *ups
Tapi memang benar, aku mengingatmu dalam wujud Doni yang berumur 11 tahun, jadi siapa yang tau kau sekarang seperti apa..(?)
Kita sama-sama sibuk, tidak seperti dulu yang hampir setiap harinya kemana-mana berdua
Belajar berdua, bermain berdua, punya musuhpun kita sama-sama kompaknya hehe..
tapi saat umur kita mulai beranjak 12 tahun kita terpisah. Benar-benar berpisah.
Smp.. aku di Sragen dan kau disini
Sma.. kau di Karanganyar dan aku disini
Kuliah.. kau di Solo aku di Semarang
Dan lihatlah... setelah luluspun aku dan kau berada bermil mil jauhnya... hmm..,
lost contact..
no information
no say hi
no meet up
no social media
and...lost our friendship...
jadi... kalau pulang nanti, mampirlah sesekali siapa tau hutangmu padaku bisa kau bayar saat itu hhehe ... kau hutang timpukan bola kastii padaku. Remember that! *smirk :D

Remember That !

Posted by : la plui
Date :Minggu, 13 Maret 2016
With 0komentar

Hei.. Kau..!!!

| Minggu, 28 Februari 2016
Baca selengkapnya »
hei kau... ya kau!!
makhluk halus berwujud manusia kurang peka
siapa sangka, pencitraanmu berubah menjadi percintaan
siapa yang peduli ternyata kau memiliki segudang prestasi yang bahkan ketika mereka sadarpun enggan menoleh lagi pada wajahmu
apa...???
hujat saja...!!, jangan kau sembunyi dibalik senyum manis berkedokmu itu
kau bahkan tidak benar-benar peduli
ah... aku lupa, kau penikmat kepalsuan.
diam-diam tertawa sinis macam koruptor
hei.... kaulah koruptor..!!
waktumu, senyummu, kepeduliaanmu, tingkahlakumu, dan ketulusanmu
semua hanya kedok yang sewaktu waktu kau bisa mengubahnya
menggantinya tiap jam, detik, sesukamu..  
lalu apa bedanya kau dengan koruptor? bertingkah seperti tidak tau apa-apa
mengumbar kata-kata manis
namun menyimpan kebusukan yang baunya membuat orang lupa siapa dirmu
Penjahat...!
baiklah... kau menyalahkanku atas waktu
jangan salah, monster sepertimu bahkan layak mendapat cacian
aku menyesal mengenalmu
menyesal telah bertingkah bodoh
menyesal.. penyesalan yang tidak akan terulang.
dan kau....!!!
jangan sekali-kali menggoyahkan aku lagi
karena satu kesalahan lagi
kau akan mati..!
kau dengar itu...? Kau akan mati!

Hei.. Kau..!!!

Posted by : la plui
Date :Minggu, 28 Februari 2016
With 0komentar

Tidak Satupun

| Sabtu, 27 Februari 2016
Baca selengkapnya »
Ia tidak sempurna, bahkan hampir-hampir merusak segalanya
Ego yang terlalu besar
Kehidupan yang jauh dari menawan
Ia dengan segala tatapan yang selalu menunduk pilu
Hanya prinsip dan kesetiaan yang ia selalu genggam
Ia yang diam-diam merutuki kehidupannya
senyum bahagia palsu dan segala keramahtamahannya
"hei...
ada apa dengan gadis ini?" cicitmu hampir tak bersuara
"bukankah dia begitu cemerlang, bahkan sekalipun diantara banyak orang
segala prestasi yang sempat diraih
segala kesederhanaan
segala keterbukaan"
Bukankah sudah kukatakan, semuanya hanya kepura-puraan saja
ia yang bahkan tak pernah berani menatap cinta
menahan mati-matian untuk sekedar berharap
bukan ia tidak punya hak
ia hanya tak ingin kecewa
bahkan sebelum benar-benar kecewa, ia telah begitu banyak terluka
"jadi siapa sebenarnya dia?"
Tidak tau...
Tidak pernah ada yang tau..
Tidak satupun.  


Tidak Satupun

Posted by : la plui
Date :Sabtu, 27 Februari 2016
With 0komentar

Si Bocah Bahagia

| Rabu, 24 Februari 2016
Baca selengkapnya »
Wajahmu kembali memerah, dan demi apapun aku akan rela tertawa untuk melihatnya
You know what..
Menggodamu adalah hal yang paling menyenangkan untuk dua bulan terakhir ini
Wajahmu kebas, 
Penolakan yang begitu manis
Dan serangkaian alasan alasan bodoh untuk menyangkal semua kata-kataku
Bocah lelaki dengan segala harga diri tingginya
Satu-satunya bocah yang berani berani nya mengerjaiku
Menggodaku...
Mengusiliku
Tapi aku selalu memaafkannya, 
Satu-satunya alasan yang aku dengan mudahnya memaafkannya
Adalah ia begitu tampan haha..
Dan well... Sangat ceroboh
Namun adakalanya bocah ini terlihat sangat muak, muak melihat kehidupannya
Ia masiih sekecil ini, namun masalahnya sudah terlalu banyak
Dengan diamnya...
kadang kadang merapatkan kakinya dengan kakiku
Bermain menyenggol dengan manja
Atau diam diam menangis lalu tertidur di sebelahku..
Ia selalu datang dengan wajah kelelahan dan senyuman
Hai.. Bocah bahagia
Berjuanglah, setidaknya nanti kau tidak menjatuhkan harga dirimu
Dan benar-benar menunjukkan bahwa kau memang tampan 
Bila merasa lelah, kau bisa kemari
Aku selalu ada untukmu

N. Rifqy

Si Bocah Bahagia

Posted by : la plui
Date :Rabu, 24 Februari 2016
With 0komentar

Lelaki Kota Seberang

| Minggu, 21 Februari 2016
Baca selengkapnya »
Sebuah hari di bulan April...
Hei...
Aku melihatmu terpaku menatap papan tulis yang penuh coretan
Aku rasa aku mengetahuinya,
Ia seakan-akan berbicara, begitukah?
Kau tau, ini adalah hariku
Peduli apa... kau masih saja menatapnya
Aku pikir, takdir menghampiriku
Setelah apa yang terjadi, yaa... kita menghadapinya
Ataukah hanya aku?
Namun kau bilang, kami adalah pemutus takdir
Lalu bisa apa aku?
Dentingan berbunyi, kau berhambur.. meninggalkan kebencian
Namun suatu saat kau kembali, dan menatapnya lagi
Tatapan sama dengan arti yang berbeda
Kau tau betul aku masih disampingmu
Namun aku selalu salah mengartikan
Kau dan tatapanmu
Di hari pada sebuah bulan yang aku melupakannya
Kau kembali, mengejutkanku
Benar benar mengejutkan
Jadi...
Siapakah kau kali ini?
Aku ragu kau membawa dirimu yang lain
Lalu sekilas aku melihatmu tersenyum

*lelakikotaseberang




















Lelaki Kota Seberang

Posted by : la plui
Date :Minggu, 21 Februari 2016
With 0komentar

Pergilah

| Jumat, 29 Januari 2016
Baca selengkapnya »
Berulangkali prasangka-prasangka itu hadir tanpa terundang sekalipun. Karena jauh sebelumnya hati memang selalu tak nyaman.
Bagaimana bisa hati merasa tenang setelah melakukan kejahatan?
Sekecil apapun itu, ia selalu menolaknya, hanya saja empu yang merasai punya memaksa menerima. Sungguh menyedihkan...
Aku tau betul, menginsyafi bahwa pemegang takdir dari segala takdir adalah Dia, namun tetap saja ada secuil prasangka yang tiba-tiba menelusup diam-diam selagi aku tertidur...
Aku berulangkali memohon untuk tak lagi menggangguku.. Namun selalu saja kata-kataku terabaikan..
Karena kita tidak dalam situasi bisa berteman, jadi menyingkirlah... Aku sudah mencoba melakukannya, untuk pergi.. Tapi kenapa kau tetap saja ada disampingku?
Setia menungguiku di depan pintu..
Memutuskan untuk tak masuk, karena kau sadar betul aku tak mengundangmu masuk,
Lalu.. Haruskah aku membiarkanmu tinggal disisiku.. ? Mengawasi ku setiap derap kaki yang kubawa melangkah?
Tidak... Karena itu tidak cukup santun untuk hal sepertimu
Jadi kumohon pergilah...
Selagi aku masih berbaik hati mengingatmu..

Pergilah

Posted by : la plui
Date :Jumat, 29 Januari 2016
With 1 komentar:

Re

| Selasa, 19 Januari 2016
Baca selengkapnya »
Jelaskan..!!
kau meminta hal yang tak mungkin bisa kulakukan lagi...
dan jika kulakukan tidak akan membantu sama sekali
bagaimana bisa kau membunuhku sekali lagi ketika aku sudah terbunuh
bahkan aku baru saja selesai mengumpulkan puing-puing hati yang baru saja kau runtuhkan
karena bagiku butuh waktu bertahun-tahun untuk mengumpulkan kepingan yang jatuhnyapun berserakan
ah.. aku nyaris lupa, kau tak membutuhkan itu
bagimu aku hanya biduk kecil yang hampir kau jatuhkan lagi dengan kudamu
karena salah selangkah saja, aku tidak akan bisa berdiri lagi
lihatlah...
namun kau hanya berpaling, mendengus, lalu membiarkanku, pergi
di kursi panjang, yang tak terasa panjang... merah dan semakin menusuk mataku
jadi apa artinya,
kita begitu dewasa ketika jatuh cinta, lalu kembali menjadi anak-anak setelah berpisah
dan jika begitu..
cinta macam apa ini?
matahari kian meredup, mengakhiri siang yang tak begitu bersemangat
kau tau.. kita dulu bertemu disenja
tapi kau melupakannya
membuangnya jauh-jauh dari sekedar kenangan menjadi sebuah sumpah serapah
melemparkannya pada sembarang waktu
lalu kenapa sekarang kau disini?
setelah sebelumnya kau menolak mentah-mentah apa yang aku usahakan dulu
kau sempurna terdiam, matamu berputar mencari jawaban..
.............
...............

Re

Posted by : la plui
Date :Selasa, 19 Januari 2016
With 0komentar

Gws

| Senin, 18 Januari 2016
Baca selengkapnya »
Hari ini sedikit menyebalkan bukan..?
Tidak bagi kalian, namun bagiku... dan bagaimana bisa kalian berdua kompak mendesakku menjelaskan hal-hal omong kosong ini?
Haha...Baiklah... aku sekarang memang sendiri, tidak ada satupun yang memihakku disini, bukan kakakmu, bukan adek kelas kita, bukan salah satu teman kita yang saat ini kabur di tawangmangu dan bukan orang yang bisa mengkonfirmasi cerita benarku ini --
dan.. ya ya, ini pertama kalinya kita mengobrol panjang lebar...
membicarakan masalalu, masa depan, masa sekarang..
hei kaliaan... bisakah kalian selesaikan dulu apa yang kalian mulai
bukannya mencari cari mangsa untuk bahan tertawaan... :D
baiklah baiklah... aku kalah
mengalah untuk membiarkan kalian bahagia itu bukankah satu kebaikan juga?
setidaknya ada yang bisa kulakukan untuk membuat kalian tertawa..
disaat yang seperti ini,
dalam keadaan yang memang butuh seseorang disamping kita...
dan disinilah kami... untukmu :)

hope your dad get well soon, dude...
*)FM



Gws

Posted by : la plui
Date :Senin, 18 Januari 2016
With 0komentar

Relatif

| Sabtu, 16 Januari 2016
Baca selengkapnya »
Indah itu relatif,
Jika indah relatif maka cantik, tampanpun juga relatif...
Bagaimana dengan keinginan...? apakah bisa disebut relatif?
Ketika kita menginginkan ini, menginginkan itu, namun pada kenyataannya kita tidak bisa mendapatkannya...
Dan terkadang ketika kita tidak menginginkan apapun, tiba-tiba saja apapun itu muncul dengan semena-mena...
Jadi apakah keinginan itu juga disebut relatif?
Baiklah..tengoklah barang sebentar saja...

وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًۭٔا وَهُوَ خَيْرٌۭ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًۭٔا وَهُوَ شَرٌّۭ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُون
Saya bukan orang yang pintar agama, tapi bukankah kita terasa familiar dengan ayat di atas?
Ayat yang sangat terkenal... 
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (QS. 2:216)

Jadi bisakah kita menghubungkannya dengan relatif-tidaknya sebuah keingingan-suka menyukai-benci membenci
Hati tau jawabannya
Seperti yang terjadi pagi tadi..
Sekali ini saja, tidak akan terulang lagi
Relatif sekali...

Relatif

Posted by : la plui
Date :Sabtu, 16 Januari 2016
With 0komentar

Khadijah

| Senin, 11 Januari 2016
Baca selengkapnya »
Apa jadinya bila tidak ada kisah cinta diantara manusia pilihan ini?
Dan apa jadinya bila si wanita ini tidak mendatangi waraqah sebelumnya?
Apa jadinya bila tempatnya diisi wanita lain, bangsawan selain dirinya?
kecantikan hatinya menawan semua raja pada masanya,
keteguhan hatinya menolak semua tawaran manis yang datang kepadanya...
bukankah hari jum'at adalah salah satu hari berkah-Nya?
maka terberkatilah pernikahan itu...
Penyatuah dua insan yang begitu bercahaya di masanya
Salam bertebaran disepanjang lorong oleh lelaki dan wanita
Dan harta... Dia telah berfirman,
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan
lalu Dia memberikan kekayaan
Katakan padaku, apa yang terjadi seandainya 'Atiqah menganggapnya sebagai hinaan?
ia melangkahkan kaki dengan tergesa,
mengetuk pintu, dan akhirnya ia bertemu dengan dia
kesepakatan sudah dibuat
Begitulah bila Tuhan telah berkehendak, maka terjadilah apa yang terjadi
Dan begitulah dia selama 26 tahun, membersamai suaminya
Dalam susah maupun senang, duka maupun suka
lalu tanyakan pada siapapun, siapa yang tak iri dengan wanita ini?
Hidup mulia, dengan dijamin masuk syurga
Maka kujamin, tak satupun wanita yang tak iri dengannya
wanita mulia, wanita syurga
Khadijah.

Khadijah

Posted by : la plui
Date :Senin, 11 Januari 2016
With 0komentar

It's good to see you again

| Kamis, 07 Januari 2016
Baca selengkapnya »
Sudah lama aku tak memutari Kota Solo, mungkinkah 6 tahun lalu? atau 5 tahun lalu? aku sudah lupa. Mengenang jaman-jaman itu membuatku tersenyum sendiri, bagaimana tidak sekarang saja aku hampir melupakan jalan-jalan ini, baiklah.. mungkin yang terbaik dari masa yang terbaik adalah tetap mengenangnya. Aku selalu mencintai masa itu, jauh sebelum aku berumur 19 tahun.

Seseorang berteriak kepadaku. Mukaku kebas karena begitu kagetnya mendengar teriakannya, macam meneriaki seekor kucing keluar dari rumah. Baiklah.. ini adalah bagian terbaik dari perjalanan ku mengitari solo. Seorang sahabat yang selalu ada ketika aku disini. Seorang sahabat yang sama senewennya denganku, berolok-olok, bercanda gurau, mengomentari apapun yang terlihat ganjil, dan bahkan sama-sama memiliki pikiran aneh. haha... baiklah, sebelum kuteruskan lagi, aku akan berpikir ulang, bisa saja nyawaku terancam bila dia membaca tulisan ini. Hai kawan... kapan-kapan kita bisa tersesat bersama-sama lagi.. kau akan menjadi pemanduku lagi bukan..?

Jauh sebelum ini, dia menanyakan tentang hal aneh kepadaku. Aku tau, dia tak pernah tertarik dengan hal tulis menulis, karena kau tau.. dia hanya suka membaca novel.. atau kalau tidak menonton anime sepuasnya, dan pertanyaannya terlalu serius. Aku bertaruh, dia saat ini sudah melupakan pertanyaan yang ditujukan itu padaku. haha... baiklah, kau bertanya padaku, apakah semua yang kutulis di blog ini semua adalah kisahku? maksudmu adalah fakta, bukan begitu?. Aku menulisnya. Tapi bukan berarti semuanya adalah fakta. Aku menulisnya karena aku ingin menulisnya, sederhana saja. bahkan dengan atau tanpa dibaca sekaligus aku tak peduli. Aku menulis karena aku suka. begitu saja. Jadi kau jangan mulai menginterogasiku dengan pertanyaan pertanyaan bodoh macam cinta yang pernah kutulis. Kau tau benar aku berusaha semaksimal mungkin untuk tidak jatuh cinta. Karena percuma saja. kau tau itu, kau tau lebih dari siapapun. Kau tau benar kehidupanku, dan kau tau benar aku. Jadi jangan tanya lagi... atau kau benar-benar kutimpuk dengan buku tebalku, haha aku sudah muak.. benar-benar muak dengan pertanyaanmu itu haha, apalagi sampai kau menyebut nama itu lagi. aku akan benar-benar mulai menimpukimu...

It's good to see you again...





It's good to see you again

Posted by : la plui
Date :Kamis, 07 Januari 2016
With 0komentar

1-8-9 Jatuh Cinta Lagi

| Minggu, 03 Januari 2016
Baca selengkapnya »
Hari ini hujan sepertinya akan turun sepanjang hari...
Tapi maukah kau kuberi tau sebuah cerita? cerita sepihak, tidak... mungkin bisa disebut cerita yang hanya kau yang tau ujungnya.. tidak... mungkin hanya sebuah cerita. Tidak lebih.
Hanya saja.. anggaplah semua ini bohong. hanya kebohongan saja.

Kau tau manusia memiliki banyak sekali wajah, namun kau tau... aku terkadang bisa melihatnya dengan jelas, bagaimana mereka menipu, bagaimana mereka berpura-pura, dan mereka yang asli. begitupun dengan seseorang yang kukenal jauh sebelum aku benar-benar mengenalnya.

Lalu aura itu memudar, seperti ketika air yang bening ditetesi dengan tinta hitam pekat, sangat pekat. Hingga akhirnya air jernih itu tidak lagi jernih. Semua tidak kulihat dengan jelas, aku seperti menghapus memori. Dan dia menghilang.

Aku sudah jatuh cinta..
Tapi dia tidak tau aku jatuh cinta kepadanya. Aku jatuh cinta dan dia menghilang begitu saja. Dan kau benar-benar tau aku tak bisa menyalahkan apapun dan tak bisa mengubah apapun. Aku menunggu.

Hujan kembali datang. Kami menikmatinya.
Awan, Senja, Angin, Bulan dan Musik. Kami benar-benar jatuh di dalamnya. Dia Tidak Tau.

Karena dia tidak berniat untuk membuka halaman berikutnya dari sebuah buku. Ah tidak... dia sudah berhenti membacanya.

Lalu pada malam harinya dia menyapa. Dia kembali. Bukankah dia menyapa untuk kembali?
Tapi aku salah. dia hanya sekedar singgah. merapikan buku yang terbuka pada sebuah halaman untuk menutupnya kembali. Aku sadar. Dia benar-benar hilang.

Begitulah seterusnya, seperti musim dalam setahun, datang... kemudian hilang. bukankah setelah musim hujan adalah musim kemarau? yaa... akan terjadi kemarau panjang.

"lalu apa yang kau lakukan sekarang? masih menunggu?"

Aku? Tidak lagi. Apalah artinya menunggu? ia hanya sebuah buku usang-berselimut debu-rapuh yang tertinggal disudut kardus.
aku hanya menunngu. Untuk jatuh cinta lagi....




1-8-9 Jatuh Cinta Lagi

Posted by : la plui
Date :Minggu, 03 Januari 2016
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲