Newest Post

Takdir Macam Apa Ini?

| Rabu, 30 Desember 2015
Baca selengkapnya »
Takdir macam apa ini....???
Ternyata kau, aku dan dia adalah "teman" lama yang hilang
kita ada di satu waktu, di satu tempat, selama bertahun-tahun tanpa mengenal satu sama lain
lihatlah... konyol bukan??
jadi biarkan aku tertawa sejenak... bagaimana bisa ini terjadi?
baiklah... mari kita uraikan satu-satu
aku dan dia adalah sahabat dekat
dia dan kau adalah sahabat dekat
namun aku dan kau... rantai telah terputus disini. Seberapa keras kau mencoba melihatnya
Tuhan telah menghapus penglihatan kita terlebih dahulu
hanya dia yang mengenal aku dan kau.
aku tak tau, begitupun kau
dan sekarang lihatlah... Tuhan membiarkan kita melihatnya lagi
tidak... hanya aku. sedang kau belum menyadarinya..
maka ketika pertama kalinya aku tak merasa asing denganmu, aku sudah menduganya...
ada sesuatu yang salah disini...
ya... ada sesuatu yang salah disini..
apa aku akan memperbaikinya?
tidak..!!
sama sekali tidak..!!

Takdir Macam Apa Ini?

Posted by : la plui
Date :Rabu, 30 Desember 2015
With 0komentar

Asal Tidak Berhenti

| Selasa, 22 Desember 2015
Baca selengkapnya »
Hai kawan...
Pagi ini terlalu sedih untuk orang-orang yang sedang berduka
Terlalu mendung untuk melepaskan seseorang yang sudah ada di samping kita bertahun-tahun
Dan disinilah aku... berada dikerumunan orang-orang yang berduka
Lalu tanpa sengaja.. yaa tanpa sengaja
Seseorang menyentuh tanganku dan bertanya kepadaku
Aku tidak mengenalnya, bahkan setelah jawaban jawaban itu meluncur begitu saja dari mulutku
Aneh bukan?
Kata ayah, aku tidak boleh berbicara dengan orang asing yang belum kukenal
Namun, dengannya aku tidak merasa asing sedikitpun, memang aneh
Kidung duka semakin tak terdengar
lirih-lirih..
Keranda terangkat untuk dilepaskan
Satu per satu orang-orang yang berpakaian hitam ini berdiri
dan aku masih terpaku ditempat dudukku 
lalu ia kembali bercerita...
menceritakanmu...
Baru saat itu aku mengetahui bahwa ia adalah ibumu.
Dunia benar-benar sempit bukan, aku tidak bertemu denganmu tapi dengan ibumu
Kau tau apa yang diharapkan ibumu??
Teruslah berjuang..!
Terlambat tak apa, asal tidak berhenti...

Asal Tidak Berhenti

Posted by : la plui
Date :Selasa, 22 Desember 2015
With 0komentar

Desember

| Kamis, 03 Desember 2015
Baca selengkapnya »
Sudah Desember (lagi)...
Sehari..dua hari.. seminggu...sebulan... setahun... apa yang paling menyenangkan?. Banyak. Bahkan tak akan bisa bila dihitung satu-satu.
Lalu bagaimana kau menyimpannya? lewat foto-fotokah? sosial media? tulisan? memori? atau hanya kau biarkan berserekan? jika iya, kau adalah orang paling menyedihkan di dunia ini, kau bahkan tidak punya tempat untuk berbagi, sekedar berbagi tidak peduli lawan bicaramu tak menyimaknya, alih-alih mendengarmu berbagi, bertemupun seakan tak sudi... benar bukan?
Sudahlah... kau adalah orang menyedihkan, lalu untuk apa aku membicarakan kesedihan atas orang-orang yang menyedihkan, itu adalah menyedihkan.
Lalu apa yang paling menyakitkan? Kehilangan. Ya... semua orang tau kehilangan adalah hal menyakitkan, kehilangan keluarga, saudara, sahabat, dan kehilangan waktu. Sama sepertimu, kau adalah orang yang paling banyak kehilangan waktumu, bahkan bagimu tahun 2015 adalah tahun 2008. ya... waktumu telah berhenti di 14 juli 2008, bukan... tapi dimulai dari tahun 2008. dan  mungkin kau tak ingin kembali pada waktu yang sesungguhnya. Aku tak tau apakah kau kehilangan waktumu atau waktu telah kehilanganmu. Semua sebenarnya bisa dijelaskan olehmu, namun kau hanya terdiam, seolah kau asing dengan segalanya, denganku dengan dunia dengan orang-orang disekitarmu. yang kau pahami adalah merea tidak tau dan tidak ingin tau, dan kaupun sama halnya tak ingin tau. Lalu aku bisa apa?

Sudah Desember (lagi)...
Bulan yang selalu ingin dihindari, dan sekaligus ingin orang-orang cepat melaluinya. Lalu aku bertanya, ada apa dengan Desember? ia bahkan hanya bulan, salah satu bulan dari 12 bulan, yang hanya ada sekali dalam setahun... lalu mengapa banyak orang ingin cepat-cepat berlalu dari bulan ini?
Tak ada yang menjawabnya. Dan setelah besar ini aku tau, aku mengerti dan paham benar mengapa mereka, orang-orang ini ingin segera mengakhiri bulan Desember. Dan aku... bagiku sama-saja. ah tidak... ada, sedikit berbeda.

Desember...
Kita akan melaluinya bersama

Desember

Posted by : la plui
Date :Kamis, 03 Desember 2015
With 0komentar

Pulanglah Mbak...

| Minggu, 11 Oktober 2015
Baca selengkapnya »
Pulanglah mbk.... lima tahun tidakkah cukup meninggalkan keluargamu sendirian? tanpa sebuah kabar tanpa ada berita..Pulanglah....
atau setidaknya berikan kabarmu mbk, bagaimana cara agar aku bisa berbicara denganmu? aku hanya punya akun facebookmu yang entah apakah sekarang kau masih menengoknya atau mungkin sudah menghilang layaknya dirimu...

Pulanglah mbk... apakah kau sekarang bahagia disana? batam atau solo atau dimanapun sekarang kau berada, pulanglah... setidaknya tengoklah orang yang dulu membesarkan dirimu..
atau bahkan teman-temanmu yang selalu rajin menulis di dinding facebookmu, berharap kamu pulang, berharap kamu memberi kabar, berharap sekedar membalas kiriman mereka... kumohon penuhilah salah satunya mbk...

Pulanglah mbk... ikhlas atau tidak mengikhlaskan, tapi bagaimana hati seorang ibu ketika ia mengikhlaskan putrinya. yang entah masih hidup atau sudah mati..??
yang dalam tiap rakaatnya selalu menyebut nama putrinya, namamu yang selalu ia harapkan untuk pulang

Mbak... malam ini aku menulis pesan untukmu, semoga kau sempat membacanya, entah hari ini atau esok lusa, semoga kau membacanya....
minggu depan akan ada mabit lagi mbk... kalau dulu aku suka satu kelompok dengan mu.. tapi sekarang aku sudah menjadi panitianya mbk.. tidakkah kau rindu untuk sekedar menengok adik adikmu yang disini?
Pulanglah mbk...

Dimanapun kau berada semoga selalu dalam lindungan-Nya... selalu dalam kebaikan, selalu dikelilingi kebaikan, cepatlah pulang mbk aisy...

Pulanglah Mbak...

Posted by : la plui
Date :Minggu, 11 Oktober 2015
With 1 komentar:

I Can't Keep My Eyes Off of You!

| Kamis, 24 September 2015
Baca selengkapnya »
I don't know why. I can't keep my eyes off of you!
My mind forgets to remind me
you're a bad idea
its just wrong enough to make it feel right

never found someone like you
so bright
so clear
so real
but... you have no idea what i feel inside
you see i'm sayin...?
you're just too perfect to be true


I don't know why, I can't keep my eyes off you
This Clock never seemed so alive


I Can't Keep My Eyes Off of You!

Posted by : la plui
Date :Kamis, 24 September 2015
With 0komentar

Menunggu Bulan Depan

| Senin, 21 September 2015
Baca selengkapnya »
untuk seseorang yang tulisannya selalu kubaca tanpa meninggalkan satu komentarpun..
untuk seseorang yang tak pernah mengetahui "aku"
untuk seseorang yang tak pernah menyangka bahwa "aku" adalah aku...
apa kabar?
tidakkah kau terlalu jauh meninggalkanku?
apakah kau sebegitu jatuh cinta dengan aksara sekarang? ppfft.... sudah kuduga. Tak apa.. aku menyukai tulisanmu,
aku hampir saja meninggalkan hal itu bila hari ini aku tidak membaca tulisanmu.
hmmm apakah 4 tahun yang lalu? atau tiga tahun yang lalu?
kau memintaku membuatnya, namun sekarang kau meninggalkanku jauh haha...
tulisanmu sudah sebegitu rapinya hingga kadang aku sulit mencari apa artinya,
terimakasih, tulisanmu menyelamatkanku
dan maafkan aku telah mengambil jarak sejauh ini...
meninggalkanmu dan memaksamu melakukannya sendirian..
tidak begitu sulit kan?
semoga...
semoga secepatnya kita bertemu.. paling tidak bulan depan bukan?

-Orion-


Menunggu Bulan Depan

Posted by : la plui
Date :Senin, 21 September 2015
With 0komentar

Sebuah Titian

| Jumat, 11 September 2015
Baca selengkapnya »
Suatu hari dua anak bersahabat A dan B tengah melakukan perjalanan jauh, amat jauh. Selama perjalanan itu mereka selalu berjalan dengan beriringan, ketika salah satu mendapat kesulitan, maka sahabat yang satunya lagi membantunya. Mereka berbagi pengalaman, melalui penderitaan dengan bersama-sama. Namun si B semakin hari semakin lincah saja, sedang si A masih dalam kondisi yang sama. Ketika berjalan si B selalu lebih depan, namun ia tetap sabar menunggu si A. Baru setelah si A sampai ia berjalan lagi bersama, begitu seterusnya. Hingga tibalah mereka pada sebuah titian kayu yang sangat panjang, begitu panjangnya sampai ujungnya tak terlihat. 

Dengan penuh semangat si B ingin segera melewatinya, namun seketika juga ia teringat bahwa si A tidak selincah dirinya sekarang. Akhirnya kedua sahabat itu pun mulai meniti kayu yang terbentang, si A harus berhati-hati untuk selalu menyeimbangkan tubuhnya agar ia tidak terjatuh, sedang si B begitu santai melewati titian kayu tersebut. Hingga pada akhirnya si B berkata " ayolah A... ini tidak semenakutkan yang kau bayangkan, peganglah tanganku.. kita akan melewatinya dengan cepat" Tangan si A meraih tangan si B dan mereka mulai meniti bersama, namun si A terlalu takut dengan kecepatan si B berjalan, ia juga beberapa kali hampir terpeleset jatuh. Lalu si A berfikir kalau seperti ini terus ia akan jatuh, namun kalau dia melepaskan tangan si B, maka dia akan lebih lama lagi menungguku. Dan akhirnya si A berkata " Lepaskan tanganku sahabat, aku terlalu takut dengan kecepatan kita berjalan, lihatlah sudah beberapa kali aku hampir terjatuh pula"
"Baiklah.. kita akan berjalan lebih pelan" ujarnya
"Tidak, kau duluan saja... kalau kau menungguku kau akan menghabiskan lebih lama di titian ini, aku akan baik-baik saja, percayalah. Nanti ketika kau sampai diujungnya baru tunggulah aku"
"Benarkah? Baiklah.. aku akan menunggumu di ujung nanti, sampai jumpa di ujung!"

Benar saja... baru beberapa menit, bayangan si B sudah hilang begitu saja, dan si A... dia masih berfikir, apakah tindakannya melepas sahabatnya itu sudah benar? bagaimana kalau di jalan nanti ada sesuatu? Namun setelah beberapa saat akhirnya ia kembali berjalan meniti kayu itu sendirian, dengan motivasi ia akan bertemu dengan sahabatnya itu di ujung titian.

Ujung sudah terlihat, si A semakin bersemangat untuk bertemu dengan sahabatnya si B. Benarlah, ketika sudah sampai diujung, terlihat si B di kejauhan, ia tak melihat si A yang telah sampai. Si A berfikir " Ah... mungkin dia tidak melihatku, baiklah akan aku sapa dia". Lalu si A mendekati sahabatnya itu dan manyapanya. Namun yang terjadi adalah, si B hanya melihat saja, tanpa mengatakan apapun. Si A berfikir "Ah... mungkin wajahku sudah berbeda jadi dia tak mengenaliku". Namun sebelum si A mengatakannya, si B berkata "Maaf, siapa anda? apakah anda mengenaliku". Tentu saja si A kaget mendengarnya, lalu ia menjelaskan bahwa ia adalah sahabatnya dulu, sahabatnya yang berpisah ketika berjalan di titian kayu yang panjang. Namun Si B menjawab "maafkan aku, aku tidak mengenalmu" dan ia berjalan meninggalkan si A, Si A hanya termenung melihat si B berjalan ke arah teman-temanya. Ia bahkan tak tau lagi apa yang harus ia perbuat. Sahabatnya telah pergi. 

Sebuah Titian

Posted by : la plui
Date :Jumat, 11 September 2015
With 0komentar

Pagar-Tembok-Tinggi

| Senin, 07 September 2015
Baca selengkapnya »
"Terkadang hidup seperti pohon, ia banyak menerima angin, namun sama sekali tak bergerak sejengkalpun, ia bahkan mendengar dari angin berbagai macam situasi, namun ia tak pernah sekalipun mengalaminya. Karena ia hanya mendengar.
Kadang hidup mirip seperti awan, selalu berjalan, tapi ia tak pernah tahu "waktu" kapan ia berhenti. ia hanya akan berhenti jika saatnya berhenti dan menghilang disaat waktunya datang, hanya saja ia tak pernah tau waktu itu"

Lalu kau bertanya "apa maksudmu?"

"Banyak sekali maksudku jika kau paham" jawabku. "kita terlalu banyak bermain, tanpa peduli dengan sekitar kita, apakah mereka sama bahagianya dengan kita, ataukah sebaliknya. Benar kita memang terlalu banyak bermain, sibuk dengan diri kita. Bahkan sekarang setiap rumah memliki pembatas dinding besi yang tinggi, bertembok kokoh, berbeda dengan dulu yang hanya berpagar tanaman, sekedarnya saja. Maka jangan salahkan kalau sekarang banyak pencuri berkeliaran. Mungkin si pencuri merasa lebih aman karena tidak ada tetangga yang melihat. Dan jangan salahkan ketika tetangga jarang berkunjung, mungkin mereka terlalu rikuh dengan tembok yang menjulang tinggi. Dan jangan salahkan ketika anak-anak lewat tembok-tembok tersebut terdapat corat-coret tak berguna, mungkin mereka berfikir kau memberikan lahan untuk sekedar mencorat-coret"

"Lalu apakah kau menyalahkan temboknya?" 

"Tidak, aku hanya menyalahkan orang yang hanya hidup untuk dirinya sendiri. Tak masalah kalau ia membangun pagar tinggi-tinggi, asal ia tetap menjalin silaturrahmi dengan tetangga lainnya, asal saat lewat ia menyapa atau cukup dengan senyum saja itu sudah membuat hati senang, asal ia tetap membantu dan melindungi lainnya, karena ketika sedang dalam musibah mereka akan ada untuknya, menjaga seperti ia menjaga mereka"

"Kau benar"
"................"



Pagar-Tembok-Tinggi

Posted by : la plui
Date :Senin, 07 September 2015
With 0komentar

Jangan Lupa Bahagia

| Senin, 15 Juni 2015
Baca selengkapnya »
Kita semua tahu, semuanya berubah. dari satu jam menjadi dua jam, dari satu hari menjadi dua hari, dari satu tahun menjadi bertahun-tahun. Bisa saja, kemarin kita mengenal dia seperti sudah mengenal selama bertahun-tahun, tapi esoknya bisa juga kita seperti tidak lagi mengenalnya. Bisa saja, selama ini kita berada di satu jalur saja, namun tiba-tiba esoknya kita berubah fikiran untuk mencoba jalur lain yang seperti selalu menggoda kita. Bisa saja, ketika kita sudah terbiasa menunggu, terbiasa untuk memberi kesempatan kepada siapapun untuk melakukannya, terbiasa untuk mempersilahkan namun kali ini kau ingin berinisiatif, ingin melakukannya sendiri, ingin mencobanyaa sendiri. Yaa semua telah berubah, lalu apa salahnya? setidaknya aku tidak lupa untuk berbahagia.

Jalan masih panjang, tidak, jalan memang selalu panjang, jadi apakah kau hanya berhenti disini? merenungi kisah sedihmu yang tiada orang lain yang mengetahuinya? oh.. ayolah, Aku pun punya bertumpuk tumpuk kisah sedih, beratus ratus masalah, tapi percayalah semua akan berlalu. karena kita punya waktu, bukankah waktu adalah penyembuh luka terbaik? setidakknya berikan mereka waktu selagi kau mampu berdiri. Lupakan, kau juga berhak tersenyum, kau berhak untuk bahagia.

Hari ini, ketika kau hanya ingin melupakannya, lakukan. sehari saja. lalu berpikirlah kalau esok hari masih ada harapan. Namun ketika esoknya kau kembali kecewa, lupakan lagi hari itu, dan berpikirlah esok masih ada hari. begitu seterusnya. Bolehlah kita hanya hidup satu hari, bolehlah kita menyesal selama satu hari, bolehlah selama kita masih punya pegangan, Lalu jangan lupa untuk tersenyum, untuk berbahagia. Bukankah sudah kukatakan,..? kau berhak mendapatkannya.

Sederhana bukan?? kita hanya perlu berbahagia. Meskipun tidak ada ruang untuk bahagia, paksakan setidaknya sedikit saja... 

Jangan Lupa Bahagia

Posted by : la plui
Date :Senin, 15 Juni 2015
With 0komentar

Balada Test IELTS

| Rabu, 22 April 2015
Baca selengkapnya »
Semarang panas, ya memang selalu panas, seperti hari ini, pukul 9.15 am perjalanan menuju kantor alfal**k, di dekat pasar burung, pengennya sih mampir juga ke pasar burungnya (penggemar burung, tapi kalau melihara kebanyakan mati, mungkin keracunan sama pepaya, -_-), cuman gegara waktu yang mepet alhasil cuma lewat doang. 
Demi memperingati hari kartini yang katanya selalu menjunjung emansipasi wanita ini, pihak alfal**k menyelenggarakan simulasi test TOEFL dan IELTS khusus untuk perempuan. karena tertarik nih ya, saya sama temen iseng-iseng pengen tau seberapa kemampuan nginggris nya, yaa siapa tau buat bekal nanti kalo hidup di luar negeri, atau buat bekal nanti kalo jadi dinikahin sama bule hehe :D
Nah, karena disuruh milih salah satu, akhirnya saya milih buat simulasi test IELTS yang katanya lebih sulit dari TOEFL. bukan sok yaa, cuman karena saya pernah nyoba Test TOEFL jadi kepengen ngerasain juga, biar dua-duanya dapet. Pas pukul 9.45 am, pas nyampe di kantornya, tapi dengan penuh tanda tanya "kenapa kantornya damai sentosa gitu", enggak ada orangnya maksudnya, yakin cuman kita berdua, yang lainnya cuman staff pekerja disitu. jadi akhirnya kita nunggu di depan kator 5 menit nuat mikir masuk apa engga, jangan-jangan kita salah tempat, jangan-jangan test simulasinya diundur, jangan-jangan kantornya udah pindah, dan jangan-jangan lainnya...
Alhasil setelah mikir 5 menit, kita masuk buat tanya, ternyata emang bener kantornya disitu, plus bener juga kalau testnya hari ini, dan bener juga kalau testnya dimulai jam sepuluh. Setelah bilang ke resepsionis, kita disuruh nunggu di lantai dua, dan setibanya di lantai dua saya makin bingung, kenapa? karena disitu cuma ada 2 orang, cuman kita doang, krik krik krik...... 
mau tanya, gengsi, mau balik, tapi kok udah nyampe sini, mau ikutan, tapi kenapa cuma ada dua orang, huffttt..... pikiran udah mulai melayang-layang. kita berdua layaknya ayam kehilagan induknya :D

Nah, karena agak-agak serem juga nunggu berdua, temen saya ngajakin pulang langsung, maksudnya engga usah jadi ikutan test, masalahnya yang ikutan cuma berdua doang, trus yang jadi staff cowok semua, akhirnya tanpa pamit kita mau melarikan diri, waktu baru nyampe anak tangga ke lima, ada yang manggilin,
mas staff :"mbk... mau kemana?"


...................................
aku :"gimana mas?"

mas staff : " ini mbk e mau kemana?"

temen : "mau ke toilet mas"
mas staff : "oh, disini ada kok mbk.."

...................................... saya sama temen cuman saling pandang (gagal melarikan diri)

dan yaah.... akhirnya kita jadi ikutan test dan yang ikut cuma kita berdua.. lain kali ikutan yang di hotel-hotel aja (pameran maksudnya) -_-

Balada Test IELTS

Posted by : la plui
Date :Rabu, 22 April 2015
With 0komentar

Aku Kembali

| Senin, 12 Januari 2015
Baca selengkapnya »
Aku kembali... yaa aku kembali, menyapa mereka...anak-anak, meski tidak semua anak kusapa, mereka lebih banyak menyapa dibandingkanku, rindu.... tentu saja aku rindu, tiga bulan disini, melakukannya dengan pelan-pelan dan tiba-tiba aku meninggalkannya begitu saja,

Begitu banyak kenangan yang menyeruak sesaat aku menjejakkan kakiku disni.. suasananya masih sama, sama seperti 5 bulan yang lalu, saat pertama kalinya aku mulai berteman dengan mereka,,,dan sama seperti 2 bulan yang lalu, saat aku meninggalkannya, Persis sama, jadi bagaimana aku melupakannya? Aku tahu aku Tidak akan pernah bisa.

Waktu itu hari sudah beranjak siang, sekitar pukul 10.00 am, dan hari sabtu dimana anak-anak pulang ke rumah lebih awal dari biasanya, bagi anak-anak, hari sabtu adalah hari spesial? Why? Mereka tidak harus bertemu dengan buku-buku yang sepanjang minggu terlalu menyebalkan, mereka tidak perlu mengerjakan tugas-tugas yang selalu bejibun untuk selalu dikerjakan, kecuali untuk kelas 1, 2 dan 6. Selain itu mereka hanya perlu melakukan hal yang mereka suka. Yaa hari sabtu hari untuk ekstrakulikuler. Dan mungkin kali ini aku sedikit terlambat untuk bisa menyapa mereka semua...

Sambutan pertamaku selalu Kemal. Selalu aku yang ditanyakan, selalu aku yang dicari, bahkan ketika aku mengajar dan memberi tugas, selalu dia yang pertama menyambutnya, selalu dia... aah..kemal, bagaimana kabarmu? Aku tak sempat menanyakannya tadi.. berharap semua yang kau kerjakan lancar...seperti ketika kita selalu bekerja sama selama 3 bulan yang lalu. See you soon :’) dan selanjutnya, kawanan lima c yang menyapaku, bahkan dari kejauhanpun mereka berlari, memelukku, berebutan bersalaman denganku... lalu perlahan aku menyadari sesuatu, bahwa aku dicintai mereka, mereka menerimaku, menangis saat melepasku, ternsenyum lebar menyambutku kembali...

Begitulah mereka, anak-anak yang menerimaku apa adanya, mereka berbeda dengan orang dewasa yang penuh dengan kebohongan, mereka terlalu jujur, terlalu setia, aih.. bahagianya menjadi anak-anak. Tanpa beban, tanpa banyak pikiran, dan tentunya tanpa masalah, seperti tidak perlu mengerjakan skripsi misalnya hehe....


Setelah cukup lama berkeliling bertemu dengan guru-guru yang telah membimbing kami,  dan juga berkeliling menyapa anak-anak, maka untuk terakhir kalinya aku ingin memasuki kelas yang hampir setiap hari aku selalu memasukinya, Yaa kelas 1A. Ingin kusebutkan nama mereka? Baiklah..akan kusebutkan namanya, sebagai ucapan terimakasih telah berteman denganku selama ini, Untuk yang pertama ada Juda, Affan, Lucky, Kevin, Raihan, Tian, Ezra, Fayyas, Faras, Natha, Rayyan, Nabil, Daffa, Afif, Abiyan, Danis, Gustav, Bara, Raffi, Abi, Kenzo, Raka, Kelvin, Bunga, Rara, Chila, Nadya, Areta, Annisa, Kayla, Ghiza, Icha, Jasmine, Mauli, Naya, Queen, Audy,

Aku Kembali

Posted by : la plui
Date :Senin, 12 Januari 2015
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲