Setelah 85 Tahun Sumpah Pemuda

| Senin, 28 Oktober 2013
1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah dara yang satu, tanah air indonesia.
2. kami putra dan putri indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa indonesia
3. Kami putra dan Putri indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia

Sejarah mencatat, bahwa pemuda pernah berada dalam titik tertinggi di kehidupan Bangsa Indonesia. Mereka.. yang namanya tak pernah diingat, mereka yang saat ini tak bisa menyaksikan bagaimana bangsanya setelah masa mereka dan mereka yang tak sempat dikenali wajahnya. Namun mereka pulalah yang menjadikan bangsa kita menjadi satu, satu tanahnya, satu bangsanya, satu bahasanya dan satu hatinya. Karena lahirnya sumapah pemuda bukan sumpah semata, bukan sekedar umbaran kata yang tak adanya makna, namun sumpah yang mereka pekikkan dikala itu adalah bukti cinta mereka pada saudara mereka, bukti bahwa mereka ingin hidup berdampingan dengan bahagia tanpa usikan.

karena satu  pemuda saja ia bisa mengubah dunia, beda dengan seribu orang tua, karena ia hanya bisa bermimpi, itulah apa yang dikatakan oleh Presiden kita (Soekarno).
Bukankah sudah jelas, pemuda adalah titik penting dalam kehidupan ini, mereka punya mimpi, mereka punya semangat dan mereka punya konsep, yang bisa saja dengan semangat nya membangkitkan sebuah bangsa atau bahkan bisa menghancurkan bangsa. Karena pemuda adalah lentera.

Namun, 85 tahun selepas diikrarkan sumpah pemuda di tanggal 28 Oktober 1928 masihkan sumpah pemuda bermakna sama? atau hanya tinggal sebuah nama saja, atau bisa juga tinggal peringatan yang tak mereka tak pernah tau apa sebenarnya mereka melakukannya.
misal saat ini,
penjelasan yang sangat sederhana adalah kita sebagai generasi muda tidak mampu lepas dari konflik internal sesama anak bangsa.
hal tersebut tercermin dari banyaknya konflik terjadi di kalangan pemuda yang hingga saat ini belum terselesaikan, konflik suku, konflik agama, konflik antar organisasi, bahkan sampai pada konflik paling unik, yaitu perkelahian massa antar suporter sepak bola.

Ah masa bodoh, yang penting hidup bahagia... begitukah?? miris memang para pemuda sekarang bahkan tak (mau) mengerti bagaimana sejarah itu tercipta. Dan bagaimanakah dengan kita...???


5 komentar:

{ Kang Harjho 35 } at: 28 Oktober 2013 pukul 12.54 mengatakan...Reply

Seperti kata bung karno "Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia".. begitulah pentingnya pemuda,,, :) salam sumpah pemuda...

Anonim at: 28 Oktober 2013 pukul 13.25 mengatakan...Reply

Kalau dipikir-pikir
Pemuda itu memang penentu masa depan suatu bangsa
Kalau Soekarno muda mau nyaman dan kerja dengan orang Belanda, ya mungkin Republik ini nasibnya beda.
Kalau pemuda tahun 1945 malah menyerah dengan tentara NICA, yo sampai sekarang jangan2 kita masih jadi koloninya Belanda.

{ Angga Ong } at: 28 Oktober 2013 pukul 17.20 mengatakan...Reply

orang yang gampang tersulut emosi adalah anak muda, tapi jika emosi tersebut diarahkan untuk menjadi satu atas nama bangsa indoensia tidak mustahil bangsa ini bisa bersatu atas emosi anak muda..
SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA!!!

{ Unknown } at: 31 Oktober 2013 pukul 19.38 mengatakan...Reply

selamat HARI SUMPAH PEMUDA... ^^
mampir ke blog ane yah, blog baru... kalo berkenan sekalian follbacknya juga yah, blognya dua ane follow.. ^^

{ Elyna Fazriyati } at: 1 November 2013 pukul 13.39 mengatakan...Reply

naaaaaahh iyaaa tuh... pemuda sekarang banyak yang bisanya cuma leye leye doang..

Next Prev
▲Top▲