1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah dara yang satu, tanah air indonesia.
2. kami putra dan putri indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa indonesia
3. Kami putra dan Putri indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia
Sejarah mencatat, bahwa pemuda pernah berada dalam titik tertinggi di kehidupan Bangsa Indonesia. Mereka.. yang namanya tak pernah diingat, mereka yang saat ini tak bisa menyaksikan bagaimana bangsanya setelah masa mereka dan mereka yang tak sempat dikenali wajahnya. Namun mereka pulalah yang menjadikan bangsa kita menjadi satu, satu tanahnya, satu bangsanya, satu bahasanya dan satu hatinya. Karena lahirnya sumapah pemuda bukan sumpah semata, bukan sekedar umbaran kata yang tak adanya makna, namun sumpah yang mereka pekikkan dikala itu adalah bukti cinta mereka pada saudara mereka, bukti bahwa mereka ingin hidup berdampingan dengan bahagia tanpa usikan.
Namun, 85 tahun selepas diikrarkan sumpah pemuda di tanggal 28 Oktober 1928 masihkan sumpah pemuda bermakna sama? atau hanya tinggal sebuah nama saja, atau bisa juga tinggal peringatan yang tak mereka tak pernah tau apa sebenarnya mereka melakukannya.
misal saat ini,
penjelasan yang sangat sederhana adalah kita sebagai generasi muda tidak mampu lepas dari konflik internal sesama anak bangsa.
hal tersebut tercermin dari banyaknya konflik terjadi di kalangan pemuda yang hingga saat ini belum terselesaikan, konflik suku, konflik agama, konflik antar organisasi, bahkan sampai pada konflik paling unik, yaitu perkelahian massa antar suporter sepak bola.
Ah masa bodoh, yang penting hidup bahagia... begitukah?? miris memang para pemuda sekarang bahkan tak (mau) mengerti bagaimana sejarah itu tercipta. Dan bagaimanakah dengan kita...???
karena satu pemuda saja ia bisa mengubah dunia, beda dengan seribu orang tua, karena ia hanya bisa bermimpi, itulah apa yang dikatakan oleh Presiden kita (Soekarno).Bukankah sudah jelas, pemuda adalah titik penting dalam kehidupan ini, mereka punya mimpi, mereka punya semangat dan mereka punya konsep, yang bisa saja dengan semangat nya membangkitkan sebuah bangsa atau bahkan bisa menghancurkan bangsa. Karena pemuda adalah lentera.
Namun, 85 tahun selepas diikrarkan sumpah pemuda di tanggal 28 Oktober 1928 masihkan sumpah pemuda bermakna sama? atau hanya tinggal sebuah nama saja, atau bisa juga tinggal peringatan yang tak mereka tak pernah tau apa sebenarnya mereka melakukannya.
misal saat ini,
penjelasan yang sangat sederhana adalah kita sebagai generasi muda tidak mampu lepas dari konflik internal sesama anak bangsa.
hal tersebut tercermin dari banyaknya konflik terjadi di kalangan pemuda yang hingga saat ini belum terselesaikan, konflik suku, konflik agama, konflik antar organisasi, bahkan sampai pada konflik paling unik, yaitu perkelahian massa antar suporter sepak bola.
Ah masa bodoh, yang penting hidup bahagia... begitukah?? miris memang para pemuda sekarang bahkan tak (mau) mengerti bagaimana sejarah itu tercipta. Dan bagaimanakah dengan kita...???