Newest Post

Hitam Putihnya Papan Catur

| Kamis, 23 Mei 2013
Baca selengkapnya »


Adalah saga yang memang aku terlibat di dalamnya
Karena kadang alurnya memutar hingga membuat perutku terasa mual
Aku adalah pion dalam hitam putihnya papan catur
Karena aku tak pernah menginginkan sosok beteng atau bahkan menteri 
karena mereka terlalu angkuh untuk melangkahkan tapak kakinya dalam sucinya altar peperangan 
Aku hanya bertugas melindungi ratu yang sejatinya mewakili hatiku yang berwarna hitam, bukan putih karena aku memilih warna elengan, warna kematian
Bukan aku tak suka putih, hanya aku tak bertuju padanya, namun sampainya aku pada batas pertukaran adalah untuk aku berubah menjadi ster yang bisa bergerak kemanapun...

Hitam Putihnya Papan Catur

Posted by : la plui
Date :Kamis, 23 Mei 2013
With 0komentar

Mulai Melupa

| Rabu, 22 Mei 2013
Baca selengkapnya »
Rasa-rasanya hujan selalu ada diantara kita, meski nyatanya tak lebih dari lima menit ia menampakkan batang hidungnya
Hanya juluran-juluran yang berkecipak merdu menangkup rindu pada penyambutnya
Hujan memang selalu begitu, tak pernah sekalipun ia menggungat tempat ia berpijak pada akhirnya
Selebihnya tetes-tetes yang meleburkan rindu

Ia adalah api ketika aku menjadi kayu bakarnya, meski nantinya aku hanya bersisa abu ketika bersinergi dengannya, Sedang ia bahkan tak bersisa untuk seperlimanya sekalipun, karena ia terlalu kekal untuk meninggalkan jejaknya. Sama ketika ia menjadi mentari, maka setiap jengkalnya akan tertanam pada segala sesuatunya

Desember masih menyisakan beberapa bulan untuk kutangisi, karena sejatinya ia adalah bulan bahagia, yang memerlukan waktu untuk aku menyisihkannya. Apalah arti ketika aku harus menunggu tiap-tiap tangga untuk kudaki agar aku sampai padanya, jika ianya tak akan pernah kembali, Hingga sempat aku pastikan bahwa kita berada di langit yang sama dengan mimpi yang sama, namun ketika suatu waktu tak kudapati secuil waktu darinya, maka jangan salahkan aku bila nantinya aku mulai melupakan...

Mulai Melupa

Posted by : la plui
Date :Rabu, 22 Mei 2013
With 1 komentar:

Terlalu Rapuh

| Selasa, 21 Mei 2013
Baca selengkapnya »

Terbaring tak berdaya di sudut kotaku,
Kota yang selalu kubanggakan, namun kini, kebanggaan itu bahkan tak berbekas meski hanya seruas di jari kelingkingku yang kecil
Namun apalah artinya penyesalan jika kita telah salah memilih jalan
Seperti lelaki yang mengenggam hujan, yakin benar dia... namun tak ia sangka buliran itu jatuh dari sela-sela jemarinya
Seperti lelaki yang menimbun ribuan pasir dalam karung goni, ia sangka, seberapa jauh perjalanannya ia akan utuh, seperti sediakala, namun apa mau dikata, tanpa pernah ia sadaripun pasir-pasir itu pun terjatuh bebas, karena goni tak pernah bisa memberi tahu empunya jika sisinya terdapat celah yang mengangga...
Begitulah kiranya cara kerja pahala kita,
Ia begitu licinnya hingga tak pernah sempat kita perhatikan, karena kita sibuk riya'
Duhai... seringnya kita begitu
melakukan namun sia-sia
memberi tapi tak pernah sampai
mengisi tapi tak pernah penuh
Bahkan kita mutlak tau tentang rahasia besar.Nya bahwa kita tak pernah kekal disini

Pandanglah lurus-lurus pada cermin
Pernahkah kau bertanya pada sosok di depanmu itu,
Yang kau sangka bahwa ia adalah orang yang terburuk yang pernah ada,
Tanyakan "itukah wujud syukurmu...??"
Lalu lihatlah matanya tanyakan " sudahkah ia ghodul bashar..?" tanyakan pada bibirnya " sudahkah ia menyebut asma.Nya lebih banyak dari yang ia sebutkan per harinya..?" tanyakan pada hatinya "sudahkah ia memeluk hati.Nya lebih banyak dari orang yang paling kau cintai...??" sudahkah....??
Pandanglah... apakah kau memastikan bahwa kau masih memandangnya lurus-lurus...? bagaimana mimik mukanya?
biasakah...??
sedihkah...??
menangiskah...??
atau sama sekali datar..?
Sekali ini, pastikan bahwa itu benar-benar dirimu kawan.....

Seberapa lamakah daun berdzikir.. sepertimya tak pernah lebih sedikit dari kita mengingat.Nya
Seberapa panjangkah lantunan ikan-ikan di laut menyerukan asma.Nya...? namun sepertinya tak lebih sedikit dari kita..
Karena kita terlalu sering bermain dengan kematian
Karena kita terlalu sering berpetak umpet dengan dosa
Siapa yang tau, bahkan kita sudah seperti keong yang terlalu lama bersembunyi dalam cangkangnya, yang ia anggap ia adalah tempat teraman yang ia punya, sedangkan nyatanya ia tak lebih rapuh dari karang di lautan




Terlalu Rapuh

Posted by : la plui
Date :Selasa, 21 Mei 2013
With 1 komentar:

MENCONTEK = SAH

| Sabtu, 18 Mei 2013
Baca selengkapnya »

well... tema kali ini adalah mencontek...? kalian pasti tau kan dan aku yakin banyak dari kalian yang pernah ngelakuin hal ini, hayyooo... ngaku.. tuh kan pipinya jadi merah...:D

Emang sih bagi orang- orang mencontek adalah jurus ampuh yang bisa nolongin kita buat sampai ke tahap "exellent" wuuhhuu.... jalan pintasnya cooi... cuma, mencontek itu apa hal yang bener nih??

bener... mencontek itu memang menyenangkan, apalagi saat ujian, wuuih serasa kita yakin bahwa kita nanti akan keluar menjadi pemenangnya, tiket sudah tertempel di jidat, tinggal nanti bisa kita ambil apa enggak, naah.. tergantung juga sih, kalau pas waktu nyontek nggak diliatin sama guru  sih oke oke aja, dijamin kita bakal nyampai di finish pertama, nnah kalo ada gurunya...?? SKAKMAT -_- hehe.. nggak juga sih, paling-paling disuruh keluar kelas sambil gigit jari, atau kalo emang gurunya killer kamu pasti dipermaluin di depan kelas 1-2 jam, disuruh keluar dan di depak dari list ujian... M_E_R_A_N_A

boleh sih sebenernya, asal dapet instruksi dari guru buat kita untuk dapet label "halal" buat mencontek, masalahnya sekarang ada enggak guru yang dengan gampangnya nyuruh kita buat mencontek...?? yang ada malah gurunya bakal pensiun yang dipercepat, soalnya kita semua pasti tau kan, kalao mencontek itu hal yang sangat keliru, selain kita nggak jujur, apa nantinya kita juga puas dapet nilai yang enggak dari usaha kita sendiri??? malu dong... kita kan punya otak, masak enggak di maksimalkan...??? belum lagi kitaa dapet dosa yang nggak tanggung-tanggung, wahhh... eksklusif bukan...?? why? karena jalan ke neraka kamu percepat sendiri....hhehe

yyuuk mulai sekarang kita berPIKIR... memaksimalkan isi otak kitaa....
BELAJAR_BELAJAR_BELAJAR..... SEMANGAT.....!!!!!!

MENCONTEK = SAH

Posted by : la plui
Date :Sabtu, 18 Mei 2013
With 7komentar

Cinta adalah Penantian Panjang

| Jumat, 03 Mei 2013
Baca selengkapnya »
tak terhitung banyaknya orang yang mendefinisikan cinta, yang terus mencari, yang terus terluka, yang sedikit bahagia, namun ketika tak ada yang ingin mendefinisikan apa itu cinta, niscaya tak kan ada yang terluka, namun wanita ini... yang selalu ingin terbang di dunianya sendiri, tak pernah sekalipun ia berani mengatakan apa itu cinta, karen ia telah terluka bahkan sebelum ia mengenal apa itu cinta. Baginya cinta terlalu menakutkan hingga ia akan menimbulkan lingkaran hitam di sekitar matanya yang sebesar lingkaran pada mata panda. Ia bersembunyi.

Bukankah dunia indah...? tidak bahkan untuk sejengkalnya wanita ini tak pernah merasakannya, ia bagai mayat yang membeku karena dinginnya musim salju, apakah ia seputih kapas? tidak. ia lebih dari itu. Disaat oarang-orang berlalu meneriaki dunia, ia hanya mematung di balik gorden coklatnya yang perlahan tertiup angin pagi.. apalah arti pagi bila ia sesenyap malam tanpa purnama. Sejatinya ia tak pernah disana.

Namun, takdir berbicara lain, di ujung kontrakkannya ia bertemu laki-laki itu, saat hujan turun. lelaki bertopi yang selalu tersenyum, yang selalu cerewet, yang selalu ingin agar ia bersamanya. Lelaki yang diam-diam mendo'akannya. Namun apakah ketika sampai sejauh ini takdir memihaknya, tidak kawan... tiba-tiba takdir pun menjauh, seperti deburan ombak yang datang kemudian berlalu, meninggalkan jejak yang begitu membekas jelas. Dan wanita ini kembali mengungkung diri, lebur bersama kenangannya.

Ia adalah lelaki baik yang pernah dikenalnya, wanita ini... sempat tersenyum, bukankah senyumnya indah layaknya pelagi sehabis hujan? ah... ia tak pernah menyadarinya. ia hanya berharap ada satu orang saja yang akan menemaninya, karena ia merasa cukup dengan satu bukan dua bukan tiga, karena menurutnya lelaki itu memahami alasannya. Ada banyak hal yang sempat di laukakannya bersama si lelaki hujan. namun... ada satu hal yang wanita ini mulai tak mengerti, perahan lelaki itu menjauh...dan ia harus menyerah.

Dan pada akhirnya ia menyerah, baginya tak peduli apakah ia menyukainya, apakah ia mencintainya, ia hanya ingin berbagi cerita dengannya, lalu cerita-cerita itu seakan semakin menumpuk usang di ujung hatinya. Ia sempat bertanya kepada lelaki hujan, baginya apakah cinta itu? dan pertanyaannya terjawab.

Cinta adalah penantian panjang.

Cinta adalah Penantian Panjang

Posted by : la plui
Date :Jumat, 03 Mei 2013
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲