Newest Post

Mengenalmu

| Senin, 30 September 2013
Baca selengkapnya »
Menebak adalah hal termudah yang bisa aku lakukan, ya... karena memang mimik muka dari tiap-tiap orang yang kutebak selalu tepat, terlebih ketika aku menatap matanya. Namun kali ini kudapati tebakanku salah mutlak, menyisakan tanda tanya yang semakin lama semakin membesar, ah... maafkan sobat... aku tak bermaksud berburuksangka denganmu...

Ini adalah tahun ketiga, namun baru kali ini aku benar-benar merasa bodoh, memperlakukan orang yang bahkan aku tak pernah ada kesempatan untuk mengenalnya, orang yang kuanggap arogan, penuh kelicikan, namun ternyata ia adalah sosok hangat, sosok pemimpin, punya pribadi yang kuat. mianhae :D kau pribadi yang menyenangkan

Senang mengenalmu... 

Mengenalmu

Posted by : la plui
Date :Senin, 30 September 2013
With 0komentar

Menghapus Jejak

| Senin, 16 September 2013
Baca selengkapnya »
Aku ingin mengubur semua jejak yang pernah kau tinggalkan untukku
yang kian lama-kian beku tak mencair
Adalah sebuah karma yang pernah aku benturkan sisi depannya
Namun ia kembali muncul untuk sisi belakangnya
yang bertengger manis tanpa kedipan mata, apalah artinya bila manis tak berarti manis, bila pahit tak berarti pahit
Sebab putihnya kehidupan seperti ketika engkau mencoba menemukan batu kering dalam kubangan lumpur
Ia hanya akan menjadi basah dan kotor, tidak hanya pada satu sisi, namun keempatnya
juli empat tahun yang lalu aku melakukan kesalahan, menemukan jejak kakikmu yang tak beralaskan, mereka sudah teramat lama, namu baru kuketahui beberapa waktu yang lalu
dan sekarang jejak itu telah tiada, namun ia membawa kisah yang tiada taranya
ah... andai aku bisa menghapusnya, melupakannya untuk beberapa tahun kedepan, karena kutau nantinya ia akan semakin menimbun kisah yang baru.
menyedihkan memang, namun juga membahagiakan

AA

Menghapus Jejak

Posted by : la plui
Date :Senin, 16 September 2013
With 0komentar

Karena Saya Sudah Terlalu Muak

| Minggu, 15 September 2013
Baca selengkapnya »
Bisakah anda berhenti melakukannya, karena saya terlalu muak dengan sikap anda, Bahkan saya tidak pernah tau untuk apa anda melakukannya, bisakah anda berhenti? karena dunia saya terlalu bising, karena dunia saya terlalu indah untuk diganggu orang sepertmu.

Bisakah anda berhenti? untuk tak melakukan hal yang memalukan? saya tau anda muslim, tapi saya malu melihat kelaukan anda yang seperti itu, saya tau anda mendengarkan ceramah sana sini, tapi saya malu untuk melihat bahwa tak ada yang tersirat dari ilmu yang kau dapat, semuanya sia-sia. Jadi bisakah anda berhenti untuk melakukan hal bodoh itu? Karena perbuatan itu sangat memalukan, tidakkah anda mempunyai harga diri? 

Bisakah anda berhenti? tidakkah anda sadar bahwa orang lain membutuhkan kedamaian? tidakah anda sadar bahwa orang lain butuh ruang tersendiri? berhentilah mensabotase, karena ada batasan, namun batasan itu kau langgar. Tidakkah kau malu pada orang lain? Pada Dzat yang menciptakanmu? ah... mungkin kau tak punya harga diri.

Tidak ada esensi, tidak ada inti. 

Karena Saya Sudah Terlalu Muak

Posted by : la plui
Date :Minggu, 15 September 2013
With 0komentar

Sunrise di Kota Atlas :')

|
Baca selengkapnya »
04.45am, waktu pagi masih dalam dekapan perut bumi, tapi aku yakin Mikail sudah terbang, meletakkan rezeki pada mereka yang dengan sengaja membuka mata mereka, dan pagi ini, disini lah aku, berada di ketinggian berpuluh puluh meter menghadap pelabuhan yang nun jauh disana, terlihat indah, terlihat mempesona, ingin rasanya bermain-main di pelabuhan, namun aku tak punya alasan yang tepat untuk pergi kesana, dan akhirnya sampai sekarang. Hanya pikiranku, hanya impianku, namun kelak daftar itu akan kuceoret dengan tina merah, yaa... kelak.

Disini indah, sama indahnya ketika aku berada 7 tahun silam, di waktu yang sama namun tempat yang berbeda, kalau disini aku melihat sunrise dengan segala lautt dan keindahannya, namun 7 tahun silam aku melihat sunrise dengan pegunungan dan udara yang dingin mengigil, tapi tetap dengan perasaan yang sama. Ah... ia selalu tak ingin dilewatkan.

Pagi ini, dengan seorang sahabat, aku berjalan menyusuri perumahan, sawah hingga jurang, dan disinilah kami berhenti, udara sejuk seperti ini jarang kami temukan di tengah-tengah pabrik yang terbangun disana-sini di Kota Semarang. Terlebih waktu kami yang tak banyak akibat tugas kuliah yang terus menumpuk, mengharuskan pikiran terfokus lebih lama dari biasanya. Namun kali ini, kami melakukannya, melangkahkan kaki kami pada tiap-tiap jengkah tanah yang masih hijau belum terinjak, merasakan debu dan kerikil di kaki yang biasanya teralaskan, menemukan jalan-jalan baru yang belum pernah dilewati, menyapa orang-orang yang memiliki kesibukan sendiri. Menemukan kawanan alap-alap yang sedang bermigrasi untuk menemukan makanan. Dan itu menyenangkan.

Ya... pagi ini.



 cc: +Khoirun Nisa 

Sunrise di Kota Atlas :')

Posted by : la plui
Date :
With 0komentar

Sepandai-pandainya Tupai Melompat Pasti Akan Jatuh Juga

| Kamis, 12 September 2013
Baca selengkapnya »
Begitulah memang, rumit sekali bukan...? jangankan untuk aku sendiri, lihatlah gadis ini, hampir saja ia memutus takdir. Gadis yang selalu tak terduga begitu orang menilainya, ia periang namun juga pendiam, seperti terkurung dalam dunianya sendiri, ia menakjubkan tapi juga menakutkan, apakah ia memang tercipta seperti itu? ia tak tak tau.

Baginya mencintai adalah pilihan, maka ia akan memilih tak akan pernah memandang seseorang yang tak pernah ingin ia memandangnya, karena ia tau, semuanya berawal dari mata dan mata, apakah ia sombong, tidak... ia hanya ingin mengalihkan pandangannya, betapa pun ia ingin memandang, namun ia tak akan pernah mampu. cukup baginya seorang kawan. yang nantinya akan selalu tersimpan dalam pupil matanya. Siapa...? dan dia hanya terdiam, tersenyum, seperti yang biasa ia lakukan biasanya. ah... bisakah aku seperti dia..??

Kita tau, kata tak pernah bisa mewakili apa yang tersimpan oleh si hati, karena hati tak akan pernah bisa berbohong, sekalipun tindak kejahatan, ia jauh ada disana, namun sejatinya dekat. mengungkap apa yang seharusnya terungkap. Namun mata.. adakah yang pernah bisa membacanya meski tak pernah satu pun terlontar kata dari bibir? aku pernah bisa... dulu sebelum aku memutuskan untuk tak memandangnya lagi. Jadi jangan salahkan mata ketika ia bisa dengan baik mengungkap apa yang tak terungkap, karena pepatah masih berlaku. sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga


Sepandai-pandainya Tupai Melompat Pasti Akan Jatuh Juga

Posted by : la plui
Date :Kamis, 12 September 2013
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲