Newest Post

Ingatkan Aku

| Sabtu, 11 Oktober 2014
Baca selengkapnya »
Jauh.... ini belum sejauh yang dibayangkan, 
Jadi ingatkan aku...
Ingatkan aku ketika aku merasa sendirian, lalu tunjukan bahwa selalu ada orang-orang yang menyayangiku
Ingatkan aku ketika aku merasa kecewa dengan garis hidupku, lalu tunjukkan bahwa di balik semua ini, rencana Tuhan lebih hebat untukku
Ingatkan aku ketika aku merasa lelah, lalu tunjukkan bahwa masih ada orang-orang yang lebih lelah dariku
Ingatkan aku ketika aku merasa putus asa, lalu tunjukkan bahwa di luar sana, banyak orang-orang yang berjuang
Jadi ingatkan aku,
Karena mungkin saat itu aku sedang lupa...
Karena mungkin saat itu aku terlena oleh suatu kebahagiaan sesaat...
Karena mungkin saat itu aku merasa tertekan,
Jadi ingatkan aku...
Perjalanan memang selalu jauh, jadi wajar ketika aku berjalan aku tersandung oleh batu yang besarnya tak kalah dari segenggam tangan
wajar ketika aku berjalan, aku tersesat dan kebingungan mencari jalan yang benar,
wajar ketika aku berjalan, aku lupa di mana jalan yang seharusnya kulewati
Jadi ingatkan aku..
Ingatkan ketika aku merasa sedih, marah, kecewa... karena semuanya tidak akan merubah apapun yang telah terjadi
Ingatkan ketika aku merasa bahwa ini tidak adil, karena sejujurnya ini lebih adil dari yang aku kira, hanya aku tak mengakuinya
Jadi ingatkan aku...
Karena aku mudah lupa

Ingatkan Aku

Posted by : la plui
Date :Sabtu, 11 Oktober 2014
With 5komentar

Dua Matahari

| Kamis, 09 Oktober 2014
Baca selengkapnya »
Mungkin benar bunda, candaan yang dulu sempat terlontar tanpa sengaja... mungkin benar, dan sekarang aku kebingungan.

Apalah daya, nyatanya memandang 2 matahari di langit yang sama memang membingungkan.
Yang satu penuh cahaya, bersinar tiada habisnya seolah tiada hal lain yang mampu menandinginya, angkuh menjulang tetapi mempesona. Dan yang lainnya juga bersinar, tidak meredup, tidak terlalu mencolok, tapi tetap bercahaya.

Maka kau tanya "dan mana yang matahari?"

keduanya matahari bunda, dua-duanya. Namun kulihat dahimu mengernyit, sempurna meminta penjelasan lagi.
Dan sekali lagi kukatakan dua-duannya matahari. Karena mereka memancarkan sinar yang sama, sama-sama mempesona, namun orang lebih mengenal satunya dengan nama Rembulan. Nama yang cantik bukan, secantik sinar yang dipancarkan.

Lalu  kau bertanya lagi, "dan yang mana yang mempesona?"

Keduanya mempeson bunda, sama-sama punya aura yang menakjubkan. Bukankah melihat sinarnya yang memancar saja mengingatkan kita pada-Nya?
Dan lagi, matamu meminta sebuah penjelasan yang meyakinkan, Aku tau bunda, sungguh tau maksud pertanyaanmu, namun tak bisakah kita menikmati sinar keduanya tanpa menghakimi diri sendiri untuk memilih salah satunya? Selagi bisa, karena jarang sekali kita berada di situasi yang sama seperti sekarang ini. 
Aku dan kau
Matahari dan Rembulan

Taukah bunda, aku menyukai keduanya, matahari dan rembulan. Namun sekali waktu rembulan lebih menyita perhatianku, meski matahari selalu bersanding denganku.
Ah... sekali lagi aku tak tau bunda, 
mungkin aku tak memilih keduanya.


Dua Matahari

Posted by : la plui
Date :Kamis, 09 Oktober 2014
With 1 komentar:
Next Prev
▲Top▲