Menerima-Melepaskan

| Minggu, 19 Juni 2016
MENERIMA, hei... kemana saja selama bertahun-tahun ini, bahkan kata "menerima" sudah ada sejak puluhan tahun lalu, ironis bukan?
  
So...apa yang terjadi? 

Sadar atau tidak sadar, kita adalah makhluk ekonomi yang terbungkus dengan sebutan manusia, yang punya sifat tidak akan bisa puas dengan satu hal jika ada dua hal, tidak akan cukup dengan dua hal jika ada tiga hal, begitulah, am I right? benar, kita adalah makhluk menjijikan itu, manusia penuh dosa yang tanpa sadar melakukan dosa.
Padahal ada hal menakjubkan dibalik kata "menerima", tidak harus dengan paksaan, karena sesungguhnya hati punya tempat sediri untuk kata tersebut, yang tempatnya berdampingan dengan menolak, memaafkan, mencintai, dan lainnya. Dia punya tempat sendiri, tapi mengapa seakan tempat itu perlahan-lahan hilang, terdesak dengan kata ingin, lebih, harus dan lainnya...kenapa? Tanyakan pada hatimu, do you mean it? 

Menerima berarti melepaskan dengan benar-benar tidak ada kata lain di belakannya, hanya menerima, bersih. Tidak diikuti dengan jika.. tidak diikuti dengan kata tapi.. murni bersih, namun apakah sekarang ini masih ada hati yang sanggup melakukan hal seperti itu? jika ada maka itu 1 dibanding sekian, apa aku meragukannya? nope! tapi memang fakta sudah membuktikannya.
"Orang kuat itu bukan karena dia memang kuat, melainkan karena dia bisa melepaskan..."
Salah satu kutipan Bang Tere dalam salah satu bukunya "Hujan". Apalah arti mengikat ketika yang diikat tidak menginginkan hal sama? maka suatu saat kau akan menemukan kata lelah terus menerus, apalah artinya melepaskan ketika salah satu tidak ingin dilepas, ia akan menemui lelah. Sama saja. Kita hanya perlu belajar, menerima, melepaskan, memaafkan. Kita tidak akan hidup 1000 tahun lamanya, lalu untuk apa kita mengikat hati kita pada sesuatu yang tidak pasti? lepaskanlah... hatimu perlu udara, ia butuh ruang untuk bahagia, ia butuh keringanan, jangan lukai hatimu sendiri, jangan biarkan ia menjadi abu-abu ketika ia sejatinya sudah memiliki warna sendiri.

Baiklah, kita mungkin memang belum terbiasa dengan kata menerima dan melepaskan, tapi bukankah kita masih punya waktu untuk belajar?   

0 komentar:

Next Prev
▲Top▲