*12**

| Kamis, 24 Maret 2016
Such a coward...!! yes, thats me !
Melarikan diri bukanlah pilihan, namun aku tetap saja melakukannya. Aku tidak melarikan diri dari masa lalu, tidak juga melarikan diri dari dikejar-kejar sapi gila, no.. bukan, tapi aku melarikan diri darimu. Apakah kau sebegitu mengerikannya sehingga aku harus melarikan diri darimu. YA! bahkan aku tak mengira bahwa pengaruhmu sebegitu besarnya untuk sekedar mengobrak-abrik dunia kecilku. Hebat bukan...?? aku saja tak mengira bahwa kau memiliki aura yang sampai saat ini aku tidak mampu menandinginya. Kau angkuh, dingin dan tak tersentuh. Dan itu mengerikan.

Aku menekan diriku untuk tidak berurusan denganmu, menahan diri untuk tidak bertemu denganmu, mengalihkan pandanganku mati-matian ketika harus berbicara denganmu. Mengabaikan sms, wa, bbm yang kau kirimkan, membalas sekedarnya, namun tetap saja aku tergoda. Damn, bahkan selama bertahun-tahun mengenalmu aku masih saja tidak mampu, siapa kau yang berani-beraninya melempari sungai yang tenang lalu meninggalkannya dalam keadaan keruh? sangat tidak sopan.

Namun agaknya usahaku bisa membuatku sedikit tersenyum lega, kau tidak lagi datang dengan frekuensi sama seperti dulu. Aku yang mendorongmu menjauh, namun aku juga yang kehilangan. Tidak... maksudku hanya sedikit kehilangan. karena misiku bertahun-tahun masih sama : membuatmu menjauh dariku! Jangan tanya seberapa menyakitkan melakukannya, namun logikaku masih memaksa untuk bekerja. Ya.. ini demi aku, demi diriku dan tak ada pilihan lain. Karena pilihan yang tersedia hanya, menjauhkan atau menarik diri. Tapi masalahnya ada di diriku. Seberapa kuatnya aku mendorongmu menjauh, aku tetap saja masih merindukanmu. Ya.. masalahnya ada padaku, dan aku tak tau apa yang harus aku lakukan lagi. Mentok.

Mengingat semua kejahatanmu.. sudah sejak lama kulakukan untuk membencimu. Namun nyatanya hatiku melakukan pembenaran untuk semua kebaikan yang kau lakukan setelahnya. Perlakuan yang selalu istimewa, kata-kata manis, perdebatan konyol yang selalu kau lakukan membuatku sekali lagi mengingatmu. Dan semoga saja kau melakukanya tidak hanya padaku supaya aku lebih mudah untuk membencimu. Percayalah.. aku hanya tidak ingin jatuh terlalu dalam, hatiku dan otakku sudah lama mengatkanku. Berulang kali. 
Next Prev
▲Top▲