Memeluk Hujan

| Kamis, 31 Maret 2016
langkah kakinya terdengar pelan dan semakin melambat
seirama dengan rintik hujan
aku menatap tatapannya ke langit
seakan ingin menggugat hujan
yang turun di bulan maret
ia berhenti,
aku masih menatap tubuhnya
menyatu dengan hujan
lalu aku menatap hujan,
apa salahnya?
ia hanya hujan
tapi ia hujan...
ia menghapus dan memunculkan ingatan
lalu untuk pilihan yang mana yang ia pilih
ia berdiri,
membuka payung dan memakainya
lalu butuh  alasan apalagi
setelah yang ia lakukan tadi
segaja menyatu atau memaksa menyatu dengan hujan
kakiku sudah dingin,
namun aku masih enggan berpindah
tanganku sudah semakin putih
tapi kali ini biarlah hujan memelukku
seperti yang ia lakukan padanya
aku tau, ia menghapus air mata
namun ia menyamarkannya pada hujan di bulan maret
mataku mengabur bersama hilangnya punggung yang sedari tadi tertutup sebagian payung
siapa kau yang menyalahkan hujan turun
siapa kau yang memeluk hujan lalu mengaburkan apa yang kau lakukan
siapa kau yang meninggalkan hujan
siapa kau..?
Next Prev
▲Top▲