Arjuna

| Rabu, 14 September 2016
Aku penikmat seni, namun aku bukan orang seni. Barangkali kau masih mengigatku lekat, pada selaksa senja penghantar cinta kita yang sesaat...


Orang bilang aku bisa jadi gila kalau terlalu mencintaimu, apa peduliku, terkaan seperti itu sudah terlalu biasa mampir di telingaku, ingin rasanya aku mengumpat, lalu aku mengingatnu, kau tak pernah suka bila aku mulai mengumpat. Selamatlah mereka...

Setelah lama kuperhatikan, kau memang seperti Arjuna, dalam dua gengaman bidadari seperti srikandi, bah.. Kau merayuku dengan mengatakan akulah Sembadra, lelucon macam apa ini, mengatasnamakan pembenaran dengan dongeng ala pewayangan, aku tak pernah sudi kau samakan dengan Sembadra.. Aku ingin Bhisma.

Namun siapa yang bisa menolak pesona Arjuna? Meski Abimanyu selalu setia berada di sampingmu. Barangkali saat itu kau khilaf, dibutakan oleh hasrat sesaat yang memang lekat pada pesona sang kerub. Lalu Langit mengutuk namamu...

Hei... Lupakan saja, bukankah kau Arjuna? Arjuna...


0 komentar:

Next Prev
▲Top▲