1-8-9 Jatuh Cinta Lagi

| Minggu, 03 Januari 2016
Hari ini hujan sepertinya akan turun sepanjang hari...
Tapi maukah kau kuberi tau sebuah cerita? cerita sepihak, tidak... mungkin bisa disebut cerita yang hanya kau yang tau ujungnya.. tidak... mungkin hanya sebuah cerita. Tidak lebih.
Hanya saja.. anggaplah semua ini bohong. hanya kebohongan saja.

Kau tau manusia memiliki banyak sekali wajah, namun kau tau... aku terkadang bisa melihatnya dengan jelas, bagaimana mereka menipu, bagaimana mereka berpura-pura, dan mereka yang asli. begitupun dengan seseorang yang kukenal jauh sebelum aku benar-benar mengenalnya.

Lalu aura itu memudar, seperti ketika air yang bening ditetesi dengan tinta hitam pekat, sangat pekat. Hingga akhirnya air jernih itu tidak lagi jernih. Semua tidak kulihat dengan jelas, aku seperti menghapus memori. Dan dia menghilang.

Aku sudah jatuh cinta..
Tapi dia tidak tau aku jatuh cinta kepadanya. Aku jatuh cinta dan dia menghilang begitu saja. Dan kau benar-benar tau aku tak bisa menyalahkan apapun dan tak bisa mengubah apapun. Aku menunggu.

Hujan kembali datang. Kami menikmatinya.
Awan, Senja, Angin, Bulan dan Musik. Kami benar-benar jatuh di dalamnya. Dia Tidak Tau.

Karena dia tidak berniat untuk membuka halaman berikutnya dari sebuah buku. Ah tidak... dia sudah berhenti membacanya.

Lalu pada malam harinya dia menyapa. Dia kembali. Bukankah dia menyapa untuk kembali?
Tapi aku salah. dia hanya sekedar singgah. merapikan buku yang terbuka pada sebuah halaman untuk menutupnya kembali. Aku sadar. Dia benar-benar hilang.

Begitulah seterusnya, seperti musim dalam setahun, datang... kemudian hilang. bukankah setelah musim hujan adalah musim kemarau? yaa... akan terjadi kemarau panjang.

"lalu apa yang kau lakukan sekarang? masih menunggu?"

Aku? Tidak lagi. Apalah artinya menunggu? ia hanya sebuah buku usang-berselimut debu-rapuh yang tertinggal disudut kardus.
aku hanya menunngu. Untuk jatuh cinta lagi....




0 komentar:

Next Prev
▲Top▲