Pergilah

| Jumat, 29 Januari 2016
Berulangkali prasangka-prasangka itu hadir tanpa terundang sekalipun. Karena jauh sebelumnya hati memang selalu tak nyaman.
Bagaimana bisa hati merasa tenang setelah melakukan kejahatan?
Sekecil apapun itu, ia selalu menolaknya, hanya saja empu yang merasai punya memaksa menerima. Sungguh menyedihkan...
Aku tau betul, menginsyafi bahwa pemegang takdir dari segala takdir adalah Dia, namun tetap saja ada secuil prasangka yang tiba-tiba menelusup diam-diam selagi aku tertidur...
Aku berulangkali memohon untuk tak lagi menggangguku.. Namun selalu saja kata-kataku terabaikan..
Karena kita tidak dalam situasi bisa berteman, jadi menyingkirlah... Aku sudah mencoba melakukannya, untuk pergi.. Tapi kenapa kau tetap saja ada disampingku?
Setia menungguiku di depan pintu..
Memutuskan untuk tak masuk, karena kau sadar betul aku tak mengundangmu masuk,
Lalu.. Haruskah aku membiarkanmu tinggal disisiku.. ? Mengawasi ku setiap derap kaki yang kubawa melangkah?
Tidak... Karena itu tidak cukup santun untuk hal sepertimu
Jadi kumohon pergilah...
Selagi aku masih berbaik hati mengingatmu..

1 komentar:

{ Admin } at: 30 Januari 2016 pukul 12.34 mengatakan...Reply

Hidup memang selalu berdampingan dengan prasangka.. :)

Next Prev
▲Top▲