MIMPI

| Jumat, 15 April 2016
Kau selalu berbicara mimpi, tanpa pernah sadar kau adalah wujud mimpi itu sendiri. Perbedaan prespektif antara kau dan aku dalam perwujudan totalitas mimpi seperti membentang dari perihelion menuju aphelion. Bisakah kau bayangkan? bahkan untuk sebuah titik seperti polaris mungkin tidak akan terlihat oleh mata. Ah,, kita memang seperti itu, selalu seperti itu. Kita tidak akan pernah menjadi rigel walaupun memang ada kemungkinan, namun aku tau itu tidak akan terjadi. Tidak akan pernah terjadi, kecuali dengan keajaiban Tuhan.

Mimpimu mimpi mulia, aku bisa membayangkanmu ketika kau membicarakannya dengan mata berbinar bercahaya, menghipnotis peserta, memotivasi, bahkan seperti umar bin khattab katakan, orang dengan masalalu buruk boleh jadi akan menjadi orang yang memiliki masa depan paling cemerlang. Dan kau adalah pembuktian nyata, kau mengubah dirimu, mengubah sekitarmu dan aku tau kelak kau akan mengubah negara. Thats you..!!! 

Mimpimu banyak.. mungkin sama banyaknya dengan mimpiku, namun pada akhirnya mimpiku hanya sebuah mimpi tanpa bisa aku memperjuangkannya, bukannya aku tidak mau mewujudkan, atau aku menyerah untuk mewujudkannya namun lebih pada aku tidak bisa, tidak pernah bisa. Namun kau..kau melesat seperti anak panah, kau punya ceritamu, punya kisahmu sendiri. Dan ketika suatu saat nanti kisahmu dibukukan, aku adalah orang pertama yang akan membacanya.






0 komentar:

Next Prev
▲Top▲