DREAM

| Selasa, 04 Desember 2012
Yaa... sudah beberapa hari yang lalu aku tak menginjakkan kaki di halaman tempatmu... entah siapapun namamu, ahmed, mamad, ujok atau siapapun karena kau terlalu banyak, karena kau terlalu bersinar dalam rinai hujan yang lama berhentinya, karena kau adalah mutiara yang terpendam dalam cekungan dasar samudera. Jadi bersukurlah manakala kau sedang mengalami hal-hal sulit, bahkan tersulitpun kau harus berazzam bahwa kau bisa dengan baik melewatinya... Karena takdir telah di tetapkan, karena takdir sepenuhnya milik-Nya, karena takdir kau ada di sini... memulai jejakan tanah yang seharusnya kau pijak dengan tegapnya tubuhmu.

Aku mengingatnya, memahat setiap apa yang sempat kita lakukan di sana, seperti malam itu.. hujan seakan belum mau menghentikan tangisnya dalam gulitanya malam, berpadu dengan tiupan seruling katak yang terus berbunyi sepanjang malam, lelah kaki ini berlari, menghindar hujan, memacu waktu untuk tetap bisa melaksanakan maghrib yang telah sekian menit tertunda. Lalu yang terjadi adalah aku menginjakkan kakiku di tempatmu, tempat indah di tengah-tengah beringin asri.

Dingin masih menggigit , menjalar melalui pori-pori kulitku, Asli dingin, karena seingatku semarang tak pernah sedingin ini, karena semarang yang kukenal adalah panasnya, namun kali ini benar-benar aku merasakan dinginnya mencapai sum-sum tulang belakangku...Teringat ketika aku masih memakai putih abu-abu, seseorang pernah berhenti di jalan, seseorang telah putus asa, seseorang telah mati semangatnya, ia berkata "untuk apa aku melakukannya, jika nantinya akan sama keadaanya, atau bahkan semakin buruk percuma kan??"
aku termenung.. sejatinya tak sepenuhnya salah perkataan temanku itu, hanya saja ia tak berani mencoba, ia tak berani mengubah takdir ketika seandianya ia melakukannya mungkin saja ada yang mengangkat pena, menuliskan kembali kehidupannya, namun sayang ia terlalu kecil untuk melakukannya, terlalu sia-sia ia menganggapnya. Lihatlah... betapa anak-anak itu berani? terlalu berani kadang? mereka dengan melebarkan senyumnya berani membiarkan mimpi indahnya berpadu dengan pelangi... karena bagi mereka mimpi itu seperti game, kadang terlalu mudah jalannya tapi tak jarang ia di persulit oleh yang ada di depannya, namun mereka  tak pernah takut, dan mereka menyelesaikannya sebaik ketika ia memulainya...

Mereka... anak panti itu sangat girang ketika aku kembali mengikuti permainannya "mbok gon dol" atau entah apapun namanya.. semburat wajah cerah kembali menyebul mengitari kami yang tengah memainkan permainan kecil kami... biarlah seperti ini dulu.. karena aku menyukainya,, bahkan untuk beberapa waktu nantinya, aku tak kan meninggalkan memori ini.. meleburkan mimpiku bersama mereka... yang aku tau di saksikan para malaikat di sekitak kami....

Hanya berharap bahagiaku lebih panjang lagi.... biarlah aku bebas bermimpi...

2 komentar:

{ evolution } at: 16 Desember 2012 pukul 10.56 mengatakan...Reply

Salam kenal dari Semarang,

Anak PGSD Unnes Angkatan berapa...???

www.zaenuriachmad.com

{ la plui } at: 16 Desember 2012 pukul 20.50 mengatakan...Reply

Salam kenal juga..
angkatan 2011
anak pgsd unnes juga??

Next Prev
▲Top▲