Tulisan ini saya buat tepat tiga tahun yang lalu. yang saat itu entah kenapa lagi demen banget buat puisi...tapi ada satu alasan kenapa aku menulisnya....
Desember kelamku kembali menyapa
Tapi tak kusangka kau berubah secepat ini
Tak ada lontar kata yang biasa menyapa
Tiada canda yang selalu tercipta
Dan kurasa pijaran semangat itu kina telah pudar, sirna menjemput gulita
Dimanakah engkau??
Apakah masih berdiri sembunyi di rumah puisimu?
Desember lukaku kembali menganga
Janji seakan bebas kebas, tanpa ada yang mengikatnya
Melebur menjadi satu dalam alunan nyanyian dandelionku
Karena aku tak terbiasa dengan mu
Lalu, harus bagaimana kau dengan desemberku?
Januariku musim semi yang tertunda
Kau datang, termenung dalam alunan bunyi lonceng yang ke sembilan
Memandang lekat pada rerumputan yang terlalu layu
Meminta kembali apa yang dulu pernah kaku janjikan bersama angin malam
Dan aku, terlalu tak tau akan maumu
Februari dan Maretku yang sayu menderu menanti april dalam metamorfosa
0 komentar:
Posting Komentar