Ia Hanya Ingin Mencoba

| Selasa, 13 Agustus 2013
Baginya, hujan adalah segalanya ketika lelah menghampirinya, memberikan kesejukan yang tak pernah terganti. Ia selalu saja suka, mengeja hujan, satu demi satu, setetes demi setetes tak pernah berhenti. Namun sekarang semuanya berubah, hujanpun serasa berbeda dari biasanya, karena kini tiap butirnya mengalun kidung nestapa yang sengaja seseorang jatuhkan melalui angin, ya benar, ia tak salah, takkan pernah, karena ia hanyalah sebuah udara yang datangnyapun tak pernah ada yang tau, tapi taukah kau..?? dengannya pula kuncup bunga bisa melihat betapa matahari menghangatkannya, dan dandelion terbang untuk menemukan sepetak tanah yang akan menemaninya tumbuh. Setidaknya membawa bahagia, sedangkan yang kau bawa hanyalah derita. Tidak mutlak, hanya lebih besar.

Dan yang ia lakukan hanyalah menulis, membiarkan tintanya mengotori segala kertas yang nantinya hanya beku tak tersentuh tangan lain selain dirinya, untuk apa sebenarnya ia menulis, ia pun tak pernah tau, hanya lembar demi lembar yang ia habiskan tiap malam, berkali-kali hingga matanya lelah dan terpejam. 

Ia hanyalah seorang gadis yang hanya mengenal dunia dari sisi hitamnya saja, ia tak pernah bisa melihat. Hanya hitam yang terlihat. semuanya, hingga ia lelah untuk melihat. Bukankah kematian lebih menggoda...?? ah.. tidak untuk gadis ini, ia menginsyafi betapa hidup lebih berharga, meski hanya tulisan yang tak pernah ia tau apa gunanya. Ia tidak mau naif, bahwa ia memiliki hidup yang ia hargai, meski ia tak pernah tau bagaimana cara ia menghargai. Ia hanya ingin mencoba, hidup seperti orang lain hidup, bahkan bila menanggung rasa sesakit ini, tak apa... karena ia yakin, suatu saat akan ada pelangi yang ia mampu untuk melukiskannya, hingga kecipak air yang jatuh dapat ia tuangkan dengan kuas warna warni. Ia hanya ingin mencoba.

0 komentar:

Next Prev
▲Top▲