Komitmen

| Kamis, 08 Mei 2014
Oke fine, ternyata saya lebih tertarik untuk bikin corat coret disini dari pada ngerevisi proposal hehe... menggalau ria, sembari diiringi lagu-lagu yang tak seharusnya didengar pada jam segini "rock".

Jadi apa tema kali ini? Komitmen. Ya... komitmen, satu kata yang dua minggu ini terlalu banyak menghinggapi otak saya, banyak sekali teman yang selalu mengungkit kata ini, mengulang-ulang, dua kali, lima kali, tiga belas kali mungkin sampai nanti, sampai saya tidak bisa menghitungnya lagi. Apa artinya komitmen jika digembor-gembor tapi tak ada bukti konkret? toh, masing-masing dari kita juga udah tau apa itu komitmen, bukan hanya tau, tapi sudah hafal betul dalam luarnya. Tapi salah siapa? Setidaknya, bukan salah ibu mengandung.

Tepat dua minggu, ketika pengorbanan sudah tidak dihitung pengorbanan lagi, ketika harga sebuah pertemuan dibayar dengan rentetan alasan bodoh, siapa yang tidak marah, ya... kami memang tidak marah, hanya diam, bukankah dulu mereka yang merasa paling pemberani? paling antusias? paling semangat? paling terdepan? tapi nyatanya benar-benar seperti pengecut, tertunduk, tak berani menatap, duhai... dimana kata-katamu sebulan itu kawan? benarkah ini benar-benar dirimu? aku bahkan tak mengerti apa yang sedang kau bicarakan saat ini, okelah... kau boleh saja mengatakan cari aman, mengatakan ini yang terbaik, mengatakan kita tak akan berhasil dengan perbandingan ini, tapi bolehkah aku bertanya satu hal padamu? apa arti berusaha?

Kau lagi-lagi terdiam, sudahlah... aku tak ingin menambah panjang urusan ini, biar saja, karena kau mungkin saja sudah membuat keputusan, bersama dua temanmu lainnya, atau mungkin kau akan mengajak yang lainnya, terserah... aku hanya ingin menyelesaikan apa yang kau mulai. Hanya tak bisakah kau memikirkan ulang keputusanmu? dan... memang tak bisa. Sudahlah... saya menghormatinya.

Jadi, bagimu apa komitmen itu... ingin sekali kutanyakan, tapi mungkin kita tidak punya kesempatan untuk bertemu (lagi)

0 komentar:

Next Prev
▲Top▲