Serapat Jari Manis dan Jari Kelingking

| Kamis, 28 Maret 2013
Jalan ini... betapa jarang sekarang aku menapakinya, mulai lupa
Padahal dulunya, ia selalu menemaniku kala aku sendirian, menerobos ilalang panjang
memetik bunga tebu, yang pada akhirnya tanganku mulai gatal untuk menganggu kawan lama
Jalan ini... seringkali menjadi singgahan pertamaku tatkala Ramadhan pertama tiba
Duduk berdua bersamamu...
Meneliti ikan-ikan yang masih bergerak bebas dalam lapang air yang bergemuruh
bergandengan tangan saat Adzan mangrib berkumandang
Memanjat Pohon Kersen, memetik-bulir bulir kemerahan yang nantinya hanya menjadi hiasan meja makan
Jalan ini... kita juga pernah menangisi hari kita, sedikit bertengkar, namun ketika satu jam berlalu, semuanya akan kembali biasa-biasa saja... unik bukan...??? masa kanak-kanak memang masa luarbiasa yang pernah kita punya... gampang, tak perlu berbasa-basi ala orang kantoran, tak perlu bermanis kata seperti pejabat pada rakyatnya, tanpa bualan yang hanya kosong belaka.. namun hakikatnya ia sederhana, sesederhana persahabatan kita...
Namun.. sedih rasanya ketika tak bisa kembali lagi pada masa lalu yang menggoda itu,
bukannkan dulu kita berjanji untuk selalu menjadikannya tempat pertama kita bertemu nantinya??
bukannkah kau dulu memintaku untuk menautkan kelingking kita agar aku bersedia berjanji padamu?
bukankah dulu kita serapat jari manis dan jari kelingking???
Yaa.. itu hanya dulu, dulu sekali, bertahun-tahun lamanya... karena kau pergi 12 tahun yang lalu,
tapi aku masih mengingatmu..
kau yang selalu bersamaku saat lonceng yang ketiga berbunyi...
kau yang selalu menertawai kekacauanku melafalkan kata coconut...
kau yang selalu bercerita horor, menceritakan apa saja hingga akhirnya aku hampir menangis..
kau yang selalu suka pedas
kau yang selalu menyemangatiku saat aku akhirnya menjadi pemenang dalam permainan kasti...
dan kau yang selalu ada untukku....
sepele bukan?? tapi aku mengingatnya.. semua..

Tapi bahkan kini pun aku tak tau di belahan bumi mana kau berpijak, dekatkah...??? jauhkah...??
Aku tak tau, yaa... pun ketika aku bertanya, masih hidupkan kamu?? aku bahkan tak tau,, bagaimana wajahmu yang sekarang...?? tampankah?? tentu saja....
Semoga kau masih mengingatku kawan.... bila waktu dapat mempertemukan persahabatan kita dahulu.... aku akan memeberimu rangkaian bunga tebu itu padamu...., karena janji yang dulu belum sempat terlaksana.....

0 komentar:

Next Prev
▲Top▲