Berbahagia Untukmu

| Sabtu, 15 Februari 2014
Tiupan angin semakin dingin menyelimuti kota kecilku
Ia nampak pucat, ia seperti tak bernyawa
Menyeretku kebeberapa tahun yang kutinggalkan sendirian
Dan bila...
Mungkin saja saat ini aku tak sendirian,
Mungkin saja ada sebening mata mungil yang memandangku cerah,
Atau tangisan ditengah malam yang membuatku bangun dari rentetan mimpiku
Bukankah indah yang demikian?
Namun aku menyebutnya takdir
Takdir bahwa aku memutuskan untuk memutus segala ikatan yang ada
Sejak kita masih dibuaian
Sehingga aku bisa merasa lega bahwa kenyataannya aku masih berdiri bebas
Memandang senja yang melambai ke arah rembulan
Aku sudah melupakan namamu
Jadi..
Jangan merasa bersalah ketika kau mendahuluiku menjemput separuh dienmu
Jangan melihatku dengan mata sendu yang tak ingin kau perlihatkan padaku
Aku berbahagia untukmu
Aku berbahagia untuk masa sekarang yang menakjubkan
Aku berbahagia mengenal orang-orang yang menyayangiku
Aku berbahagia dengan mereka yang disekelilingku
Aku berbahagia untukmu

Dan malam menghapus kenangan tentanmu


0 komentar:

Next Prev
▲Top▲