Kunang-Kunang Universal

| Sabtu, 09 Juni 2012
Tujuh belas desember telah mulai merangkak
Meninggalkan kecipak cinta di atas riak
Dengan sebersit luka di atasnya
Sungai Progo memandangku beku
Saksi Cinta kita yang diam

Aku menatap nanar ke lembaran hidup
menjenguk palung sukmaku
Menjelang,
Menatap segala kunang-kunang universal
Sibukkan sejuta perih yang mengganjal
Dan pijaran senja itu masih ada
Dengan sepotong merah yang menganga
Selalu saja punah rajutan itu
Mengabur pandang dalam sekilas
Mengubur sepetak hati yang mengandung harap
Menjalin seribu asa cinta
Di atas pelupuk bijih matanya
Tapi sia,
Adalah liku luka yang diam



_horison/kaki langit165/September 2010_

0 komentar:

Next Prev
▲Top▲